Meski gelombang protes besar terjadi di kota-kota besar dunia seperti London, New York, dan Paris, serta munculnya tokoh-tokoh politik baru seperti Zohran Mamdani yang terbuka mendukung Palestina, semua itu sejauh ini tidak memengaruhi arah kebijakan pemerintah negara Barat.
Dukungan militer, diplomatik, dan ekonomi kepada Israel tetap berjalan seperti biasa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahkan tokoh politik seperti Zohran Mamdani di New York menunjukkan bahwa ada pergeseran sikap di tingkat akar rumput. Tapi sayangnya, perubahan opini publik ini belum cukup kuat untuk menggeser kebijakan resmi pemerintah mereka," kata Phillips.
Di balik tekanan yang meningkat, Israel tetap merasa aman karena dukungan dari sekutu utamanya, terutama Amerika Serikat, Jerman, Inggris, dan Prancis, tidak berubah secara substansial.
Negara-negara ini selama puluhan tahun menjadi mitra militer dan diplomatik paling penting bagi Israel.
Meskipun sempat muncul kritik terbatas, seperti keputusan Inggris membekukan sebagian lisensi ekspor senjata ke Israel, kenyataannya masih ada lebih dari 350 lisensi lain yang tetap berlaku.
Kritik dari Prancis dan Inggris pun lebih bersifat retorika, tanpa disertai langkah kebijakan nyata.
Amerika Serikat bahkan meningkatkan dukungannya selama perang dengan Iran.
"Jerman secara terang-terangan menyatakan bahwa Israel ;telah melakukan pekerjaan kotor untuk kami'," ujar Phillips.
Ini menunjukkan bahwa meski secara moral dan opini publik Israel makin terisolasi, dukungan politik dan militer dari negara-negara besar tetap solid. Kenyataan itulah yang membuat Israel merasa aman.
Israel menyadari bahwa selama sekutu intinya tetap mendukung, tekanan dari negara-negara kecil atau opini publik global tidak akan banyak memengaruhi posisi mereka.
Kredibilitas moral mungkin menurun, namun Phillips mengatakan bahwa kekuatan politik dan militer tetap kokoh karena dukungan dari Washington, Berlin, Paris, dan London.
Dengan kata lain, Israel tahu persis siapa yang menjadi pembantu utama eksistensi pendudukan zionis di Palestina.
Selama hubungan itu tidak berubah secara nyata, Phillips menilai kecaman dunia internasional hanya akan menjadi gangguan kecil dalam strategi besar mereka.
(zdm/bac)