Pelapor PBB Rilis Daftar Perusahaan Bantu Agresi Israel di Palestina

CNN Indonesia
Kamis, 03 Jul 2025 11:42 WIB

Selain sektor militer dan teknologi, PBB juga mencatat keterlibatan perusahaan sipil yang produknya digunakan untuk mendukung Israel.

Di antaranya adalah Caterpillar, Volvo Group (Swedia), dan HD Hyundai (Korea Selatan) yang menyediakan alat berat untuk penghancuran rumah dan pembangunan permukiman ilegal di Tepi Barat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Platform penyewaan akomodasi Airbnb dan Booking.com juga masuk dalam laporan karena mencantumkan properti di wilayah pendudukan yang melanggar hukum internasional.

Dalam sektor energi, Drummond Company dari AS dan Glencore dari Swiss disebut sebagai penyedia utama batu bara untuk pembangkit listrik Israel.

Laporan juga menyebut perusahaan susu asal China, Bright Dairy & Food, pemilik mayoritas saham perusahaan makanan terbesar Israel, Tnuva, yang beroperasi di atas tanah Palestina.

Perusahaan irigasi Netafim, yang 80 persen sahamnya dimiliki Orbia Advance Corporation dari Meksiko, disebut menyediakan infrastruktur pengurasan sumber daya air di wilayah pendudukan.

Investor dibalik perusahaan

Laporan tersebut juga menyoroti dua investor besar asal Amerika Serikat yang menjadi pendukung utama perusahaan-perusahaan yang disebut: BlackRock dan Vanguard.

BlackRock tercatat sebagai investor besar di Palantir (8,6%), Microsoft (7,8%), Amazon (6,6%), Alphabet (6,6%), dan IBM (8,6%), serta pemegang saham signifikan di Lockheed Martin dan Caterpillar.

Sementara itu, Vanguard disebut sebagai investor terbesar di Caterpillar (9,8%), Chevron (8,9%), dan Palantir (9,1%), serta pemilik saham kedua terbesar di Lockheed Martin dan produsen senjata Israel, Elbit Systems.

Perang Gaza jadi "Lapangan Keuntungan"

Sejak dimulainya perang di Gaza, laporan menyatakan bahwa pendudukan kini justru lebih banyak berasal dari "ekonomi genosida".

Anggaran militer Israel melonjak 65 persen antara 2023 dan 2024, menjadi US$46,5 miliar.

Bursa Efek Tel Aviv mengalami lonjakan hingga 179 persen, menambah nilai pasar sebesar US$157,9 miliar.

Perusahaan asuransi global seperti Allianz dan AXA juga disebut berinvestasi besar dalam saham dan obligasi yang terkait dengan pendudukan Israel, baik sebagai cadangan modal maupun untuk meraih keuntungan.

Tanggung jawab hukum perusahaan

Albanese menegaskan bahwa perusahaan swasta tak bisa lepas dari kewajiban untuk menghormati hak asasi manusia, meskipun negara tempat mereka gagal menegakkan hukum tersebut.

"Entitas korporat punya tanggung jawab untuk menilai dampak aktivitas dan hubungan bisnis mereka terhadap potensi pelanggaran HAM," kata laporan tersebut.

(zdm/bac)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER