Dilansir dari CNN, partai politik AS diatur oleh undang-undang. Peraturan mengenai parpol pun tidak hanya datang dari Komisi Pemilihan Umum Federal tetapi juga dari negara bagian.
Pendanaan sebuah partai baru juga memiliki tantangan tersendiri. Undang-Undang Reformasi Kampanye Bipartisan McCain-Feingold tahun 2022 membatasi sumbangan untuk partai politik hingga sekitar US$450 ribu (sekitar Rp7,2 M).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut pengamat, Musk membutuhkan ribuan donatur untuk membantunya mendanai partai baru karena satu individu kaya saja tidak bisa mendanai partai nasional seperti mendirikan bisnis.
Selain itu, Musk juga akan kesulitan mengumpulkan peminat jika mendirikan partai baru. Loyalitas pemilih Partai Republik dan Demokrat sangat kuat, terutama di kalangan pendukung Trump.
Para pendukung Demokrat kemungkinan akan menolak bergabung dengan partai Musk karena ketidaksukaan terhadapnya, sementara pendukung Republik cenderung akan memilih setia pada Trump, yang berhasil memenangkan 76 persen suara dalam pemilihan pendahuluan 2024.
Sejak Musk koar-koar menentang RUU ini, Trump santai menanggapi. Ia berujar jika Musk tetap bertingkah, subsidi pemerintah federal terhadap perusahaan-perusahaan Musk, termasuk SpaceX, akan dicabut.
"Elon mungkin menjadi pihak yang mendapat subsidi lebih banyak dibandingkan manusia mana pun dalam sejarah. Tanpa subsidi, Elon mungkin harus menutup usahanya dan kembali ke Afrika Selatan," cemooh Trump di media sosial, Selasa (2/7).
"Tidak ada lagi peluncuran roket, satelit, atau produksi mobil listrik. Negara kita akan menghemat BANYAK," lanjut Trump, seperti dikutip New York Times.
(blq/bac)