Presiden Peru Naikkan Gajinya Sendiri saat Rating Approval 2 Persen
Presiden Peru, Dina Boluarte, mengeluarkan dekrit untuk menaikkan gajinya sendiri meskipun tingkat kepuasaan publik atas kepemimpinannya selama ini sangat rendah, hanya 2 persen.
Dengan keputusan ini, Boluarte kini menerima gaji lebih dari 35.500 sol (sekitar Rp163 juta) per bulan.
Dikutip BBC, Menteri Ekonomi Peru Raúl Pérez Reyes mengatakan kenaikan gaji presiden dilakukan untuk menyelaraskan dengan gaji kepala negara lain di kawasan Amerika Latin.
Reyes menuturkan sebelum kenaikan ini, gaji Boluarte adalah yang kedua terendah dari gaji 12 kepala negara di kawasan tersebut.
Kini, gaji Boluarte hampir 35 kali lipat dari upah minimum bulanan di Peru, yang saat ini sebesar 1.025 sol (sekitar Rp4,7 juta).
Namun, kabar ini disambut dengan cemoohan dan kritikan di media sosial. Banyak warganet menyebut Boluarte "tidak peka terhadap situasi" dan menyebut kenaikan gajinya sebagai sesuatu yang "keterlaluan".
Beberapa netizen Peru juga membagikan cuplikan kunjungan Boluarte baru-baru ini ke kota Arequipa. Dalam momen itu, mobil sang presiden dilempari batu dan telur oleh masyarakat yang marah dan benci terhadapnya.
Boluarte sendiri tidak dipilih langsung sebagai presiden. Ia naik ke kursi kepresidenan pada Desember 2022 setelah presiden sebelumnya, Pedro Castillo, dimakzulkan.
Saat itu, Boluarte menjabat sebagai wakil presiden dan langsung menggantikan posisi presiden yang kosong.
Kepemimpinannya sejauh ini dibayangi oleh sejumlah penyelidikan, termasuk dugaan bahwa ia tidak melaporkan hadiah-hadiah mewah yang diterimanya.
Boluarte juga menghadapi tuduhan bahwa ia membiarkan jabatannya kosong tanpa menunjuk pelaksana tugas ketika menjalani operasi hidung.
Saat proses operasi hidung, Boluarte tampak harus menghadapi bius sehingga tak sadarkan diri. Biasanya, pemimpin negara akan menunjuk pelaksana tugas jika akan menghadapi sejumlah proses medis yang sampai membuat tak sadarkan diri.
Boluarte membantah melakukan kesalahan, namun tingkat kepuasaannya yang sudah rendah semakin menurun.
(rds)