Kekejaman Israel Bunuh Direktur RS Indonesia Gaza Pakai Rudal F-16

CNN Indonesia
Minggu, 06 Jul 2025 08:51 WIB
Kesaksian satu-satunya anggota keluarga yang selamat menggambarkan kekejian Israel membunuh Direktur RS Indonesia di Jalur Gaza dan keluarganya.
Kesaksian satu-satunya anggota keluarga yang selamat menggambarkan kekejian Israel membunuh Direktur RS Indonesia di Jalur Gaza dan keluarganya. (Foto: REUTERS/Mahmoud Issa)
Jakarta, CNN Indonesia --

Israel makin brutal melancarkan serangan udara yang menargetkan warga sipil di Jalur Gaza Palestina.

Kali ini, Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Dr. Marwan Al Sultan, dan keluarganya tewas setelah rumahnya dihantam rudal dari jet tempur F-16 milik Israel pada Rabu (2/7) malam waktu setempat.

Kejadian ini langsung disaksikan oleh salah satu anak Al Sultan yang selamat, Lubna Al Sultan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyaksikan langsung serangan yang menargetkan kamar tidur sang ayah.

"Rudal F-16 menargetkan kamarnya, tempat dia berada, langsung ke arahnya. Semua kamar di rumah itu utuh kecuali kamar dia yang terkena rudal," ujar Lubna dalam pernyataan yang dikutip dari Saudi Gazette.

Dengan suara penuh duka, Lubna menambahkan, "Ayah saya menjadi martir di sana."

Serangan udara yang dilancarkan pasukan Israel menghantam rumah keluarga Al Sultan secara presisi.

Menurut sejumlah laporan, serangan itu khusus menargetkan kamar pribadi sang dokter.

Seperti yang dilaporkan dengan CNN, tidak ada bagian rumah lain yang rusak berat selain kamar yang ditempati Al Sultan.



Selain menewaskan Al Sultan, serangan tersebut juga dilaporkan mengambil nyawa istrinya dan salah satu anak perempuannya, berdasarkan informasi dari sumber di Gaza.

Dikecam dunia

Kematian Al Sultan memicu kecaman luas, termasuk dari Indonesia, yang menyerukan agar kekerasan militer Israel segera dihentikan.

Selama ini, Dr. Marwan Al Sultan dikenal sebagai sosok penting di sektor kesehatan Gaza.

Ia dihormati masyarakat Palestina atas dedikasinya memberikan layanan medis, terutama selama agresi besar-besaran Israel ke wilayah Gaza sejak Oktober 2023.

Al Sultan juga menjalin kerja sama erat dengan tim kemanusiaan internasional, termasuk dari Inggris, Prancis, Belanda, Belgia, Spanyol, Kanada, dan Maroko.

Di tengah serangan tanpa henti dan keterbatasan pasokan medis, ia tetap bertahan menyediakan perawatan bagi para korban.

Selama Rumah Sakit Indonesia dikepung dan diserang beberapa kali oleh pasukan Israel, Al Sultan tidak pernah meninggalkan tugasnya.

Usai pengepungan berakhir, ia bahkan segera kembali ke fasilitas medis itu untuk melanjutkan operasi dan perawatan pasien.

Kematian Al Sultan disebut banyak pihak sebagai kehilangan besar bagi rakyat Palestina, khususnya warga Gaza yang bergantung pada layanan kesehatan darurat di tengah konflik berkepanjangan.

Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari militer Israel terkait serangan yang menargetkan rumah pribadi Al Sultan.

(zdm/rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER