Konyol! Netanyahu Usulkan Nobel Perdamaian ke Trump

CNN Indonesia
Selasa, 08 Jul 2025 17:42 WIB
PM Israel Benjamin Netanyahu kembali mendapat kecaman setelah memberikan surat nominasi Penghargaan Nobel Perdamaian kepada Presiden AS Donald Trump.
Presiden AS Donald Trump kaget diusulkan Benjamin Netanyahu meraih Nobel Perdamaian. (REUTERS/Kevin Lamarque)

Trump sendiri memang dikenal terobsesi dengan Nobel Perdamaian. Ia telah beberapa kali menyindir bahwa dirinya lebih layak mendapatkan penghargaan itu dibanding tokoh-tokoh sebelumnya.

Kini, dengan perang Gaza sebagai konteks, Trump melihat peluang besar untuk "menyelamatkan dunia" sekaligus memperkuat kampanye politiknya.

Trump saat ini berharap kesepakatan gencatan senjata yang ditawarkan Qatar bisa menjadi batu loncatan menuju kemenangan diplomatik yang akan mendongkrak gambarnya di mata dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gencatan itu termasuk pembebasan sandera dan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza. Namun, salah satu poin krusial yang masih jadi perdebatan adalah soal apakah gencatan senjata ini akan menjadi akhir dari perang secara keseluruhan.

Ini adalah sesuatu yang sejauh ini belum disepakati oleh Netanyahu maupun Hamas.

Visi tak realistis: Gaza jadi 'Riviera Timur Tengah'

Salah satu ide Trump yang paling kontroversial adalah proposal Trump yang sempat ia usulkan pada Februari lalu: Menjadikan Gaza sebagai "Riviera of the Middle East".

Ide itu mencakup pengusiran warga Palestina dari Gaza dan pembangunan wilayah tersebut menjadi kawasan turis elite.

Proposal yang penuh tingkah kolonialisme modern ini sempat menimbulkan gelombang protes internasional, dan hingga kini belum secara resmi dibahas lagi.

Namun ketika ditanya ulang pada Senin malam, Netanyahu mengatakan bahwa itu merupakan bagian dari "pilihan bebas."

"Kalau orang ingin tinggal, silakan. Kalau ingin pergi, mereka harus bisa pergi. Itu seharusnya tidak menjadi penjara," ujarnya, menyamakan jalur Gaza yang dibombardir siang malam dengan tempat yang bisa ditinggalkan seperti hotel.

Kritik internasional menguat

Langkah Netanyahu mencalonkan Trump untuk Nobel Perdamaian dinilai sebagai bentuk kemunafikan terang-terangan.

Di saat dunia menyaksikan kehancuran Gaza yang semakin parah, dan ketika organisasi-organisasi internasional mulai menyebut aksi Israel sebagai bentuk kejahatan perang, Netanyahu justru mencoba menormalkan narasi bahwa Trump adalah penyelamat.

Usulan ini bukan hanya konyol, ini dinilai sebagai penghinaan terhadap nilai-nilai perdamaian itu sendiri.

Apapun hasil dari negosiasi di Doha nanti, satu hal tampak jelas: panggung perdamaian kini sedang dipakai sebagai alat tawar-menawar politik pribadi.

Di tengah hancurnya Gaza dan duka jutaan rakyat Palestina, Netanyahu dan Trump justru sibuk mengatur pencitraan global.

(zdm/bac)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER