Pemerintah Rusia mengaku terkejut setelah mendengar kabar bahwa eks Menteri Transportasi Roman Starovoyt meninggal karena bunuh diri pada Senin (7/7).
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kabar mengejutkan itu telah disampaikan kepada Presiden Vladimir Putin dan pemerintah menyampaikan bela sungkawa atas insiden tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Insiden ini tentu saja mengejutkan orang-orang. Kabar seperti ini jelas selalu tragis dan sedih," kata Peskov kepada wartawan, Selasa (8/7), seperti dikutip Russia Today (RT).
Starovoyt ditemukan tewas pada Senin, beberapa jam setelah ia dipecat oleh Putin dari jabatannya.
Komite Investigasi Rusia menyatakan bahwa jasad Starovoyt ditemukan di dalam mobil Tesla di pinggiran ibu kota Moskow. Dia ditemukan tewas dengan luka tembak.
Komite hingga kini masih menyelidiki penyebab kematian sang mantan menteri. Sejauh ini, Starovoyt diyakini meninggal karena bunuh diri.
Sebelum menjadi menteri pada Mei 2024, Starovoyt menjabat sebagai Gubernur Kursk di Rusia selatan. Meski sudah tak menjabat wilayah itu, ia tetap disalahkan karena dianggap gagal menjaga keamanan di wilayah Kursk menyusul serangan Ukraina.
Selain itu, media lokal melaporkan bahwa Starovoyt saat ini tengah diselidiki atas dugaan penggelapan dana negara yang dialokasikan untuk membangun benteng di wilayah Kursk.
Masalah ini pun menimbulkan spekulasi bahwa Starovoyt dipecat karena Putin tak lagi mempercayainya.
Pada kesempatan itu, Peskov menepis dugaan bahwa Starovoyt dipecat akibat kurangnya kepercayaan. Ia menekankan tak ada alasan demikian dalam dekrit yang dikeluarkan oleh Putin.
Peskov lantas mewanti-wanti agar publik tak berspekulasi macam-macam mengenai penyebab kematian Starovoyt. Ia menegaskan penyelidikan mengenai insiden ini masih terus berlangsung.
(blq/dna)