Iran Rayu Rusia Bantu Perbaiki Fasilitas imbas Serangan AS-Israel

CNN Indonesia
Sabtu, 12 Jul 2025 11:20 WIB
Duta Besar Iran untuk Rusia meminta Kremlin membantu memulihkan fasilitas yang rusak setelah serangan AS dan Israel.
Duta Besar Iran untuk Rusia meminta Kremlin membantu memulihkan fasilitas yang rusak setelah serangan AS dan Israel.(ATTA KENARE / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Duta Besar Iran untuk Rusia Kazem Jalali merayu Rusia untuk membantu Teheran memperbaiki sejumlah fasilitas yang rusak akibat serangan Israel dan Amerika Serikat bulan lalu.

Dia mengutip perjanjian kemitraan antara Iran dan Rusia pada Januari, yang mengurai kerja sama ekonomi dan pertahanan dalam melawan terorisme.

"Rusia dapat memainkan perannya dalam membantu memulihkan infrastruktur sipil yang rusak, jika perlu, serta menjadi mediator untuk membantu mengurangi ketegangan," kata Jalal pada Kamis (10/7), seperti dikutip Russia Today (RT).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada 13 Juni, Israel meluncurkan Operasi Rising Lion ke Iran yang menargetkan situs-situs nuklir Teheran serta pejabat militer dan ilmuwan nuklir.

Serangan itu meletuskan perang di Timur Tengah karena Iran membalas dengan meluncurkan Operasi True Promise 3.

Tiga fasilitas nuklir utama Iran, yakni Isfahan, Natanz, dan Fordow, diklaim rusak total gegara perang. Ketiganya hancur setelah AS membantu Israel menjatuhkan bunker buster dan rudal Tomahawk ke tiga situs itu pada 22 Juni.

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, perang 12 hari Israel vs Iran telah merenggut ribuan nyawa warga sipil dan merusak banyak infrastruktur sipil.

Jumlah korban tewas di Iran, menurut otoritas setempat, mencapai 1.100 orang. Sementara itu, korban tewas di Israel sebanyak 28 orang.

Selama perang, sejumlah negara, termasuk Rusia, mengevakuasi warganya dari Iran. Moskow jadi salah satu negara paling khawatir akan keselamatan warganya karena banyak ilmuwannya bekerja di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Bushehr, Iran.

Presiden Rusia Vladimir Putin sampai mendesak langsung Israel agar tak menyerang PLTN Bushehr. Tel Aviv pun meyakinkannya bahwa mereka akan menjamin keselamatan warga Rusia di Bushehr.

PLTN Bushehr Iran adalah pembangkit listrik tenaga nuklir pertama dan satu-satunya yang beroperasi di Iran. PLTN Bushehr terletak di Provinsi Bushehr di pantai Teluk Persia.

PLTN Bushehr menghasilkan daya sekitar 1.000 MW dan menggunakan uranium yang dipasok dari Rusia, dengan bahan bakar bekas dikembalikan ke Kremlin untuk diproses ulang di bawah pengawasan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).

Pasca perang, Iran menangguhkan kerja sama dengan IAEA dan mengusir para inspekturnya. Dunia kini ketar-ketir dan curiga bahwa Iran berniat membangun kembali nuklir tanpa pengawasan internasional.

Meski begitu, butuh waktu cukup lama bagi Teheran untuk memulai kembali program nuklirnya mengingat kerusakan signifikan di tiga situs nuklir mereka. Selain itu, pengembangan nuklir Iran juga berpotensi memicu serangan berikutnya dari Israel.

(blq/fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER