Citra satelit dari Universitas Oregon Amerika Serikat mengungkapkan rudal-rudal Iran telah membuat lima markas Israel hancur total dalam Perang 12 Hari.
Media Inggris, The Telegraph, melaporkan kelima pangkalan itu di antaranya pangkalan Tel Nof, pangkalan intelijen Glilot, gudang produksi senjata serta kendaraan lapis baja Zipporit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pangkalan-pangkalan itu hancur karena serangan enam rudal Iran. Namun, Israel tak mempublikasi dampak serangan ke lembaga atau fasilitas negara dengan klaim keamanan.
Pasukan pertahanan Israel (IDF) juga tak segera memberi jawaban spesifik saat ditanya soal dampak signifikan serangan Iran ke Israel.
"Yang dapat kami sampaikan adalah semua unit terkait menjaga kesinambungan fungsi selama operasi," demikian menurut keterangan IDF, dikutip Times of Israel.
Secara total, Iran meluncurkan lebih dari 500 rudal balistik ke Israel dan 1.100 drone selama perang 12 hari.
Meskipun tingkat keberhasilan intersepsi secara keseluruhan tinggi, laporan tersebut menemukan semakin banyak rudal yang berhasil lolos dari sistem pertahanan setiap hari selama delapan hari pertama.
Dalam analisis The Telegraph menyatakan pada hari ketujuh perang, sekitar 16 persen rudal Iran berhasil lolos dari sistem pertahanan udara Israel-AS.
Media itu menduga tingkat pencegahan Israel rendah karena jenis rudal Iran dan Tel Aviv yang memang kekurangan stok rudal pencegat Arrow.
Israel dan Iran berperang pada Juni lalu selama 12 hari. Pasukan Zionis lebih dahulu menyerang negara Timur Tengah itu.
Tak tinggal diam, Iran meluncurkan ratusan rudal untuk membalas serangan. Iran terkenal memiliki senjata rudal atau drone dengan harga terjangkau tetapi mematikan.
Imbas perang itu, lebih dari 100 orang di kedua pihak tewas.
(bac)