Berkat ketekunan berlatih, pada tanggal 20 Mei 1980 kesepuluh penerbang tersebut mendapatkan brevet sebagai penerbang tempur A-4 Skyhawk.
Keberadaan mereka di Israel harus dikamuflase, seolah-olah dilatih di Amerika Serikat. Tidak heran semua hal yang menandakan mereka pernah dilatih di Israel harus dimusnahkan, termasuk foto-foto.
Jadi foto-foto yang dibawa ke Indonesia adalah foto-foto dari Disneyland, Washington DC, New York, bahkan termasuk kenang-kenangan dan ijazah dari US Marine Corps, Yuma Air Station.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Begitu rahasia misi ini berjalan, Djoko menulis, seorang atasannya di TNI Angkatan Udara bahkan pernah berkata, "Saya kira kamu belajar A-4 di Israel, enggak taunya malah di Amerika," begitu sang atasan berkata.
Seluruh pesawat kemudian datang ke pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara dalam beberapa gelombang dan dilaksanakan secara hati-hati serta penuh rahasia dan baru selesai semua pada Agustus 1982.
Empat Skyhawk pertama masing-masing dua pesawat bertempat duduk tunggal dan dua pesawat bertempat duduk ganda tiba dengan mengenakan pembungkus F-4 E/F Tiger.
Metode kamuflase diterapkan supaya orang mengira sepaket dengan F-5 E/F Tiger yang datang keesokan harinya dengan pesawat angkut Angkatan Udara Amerika Serikat. Total 16 pesawat yang didatangkan.
Setelah pesawat dicek ulang di hanggar Skadron 17 di Lanud Halim Perdanakusuma, selanjutnya pesawat dicek melalui penerbangannya oleh para penerbang yang sudah disekolahkan oleh TNI AU.
Selanjutnya, kesepuluh penerbang yang sudah dikirim dalam proyek alpha ini mendidik para penerbang baru A-4 di dalam negeri.
Djoko Poerwoko meninggal dunia pada 9 Agustus 2011 di Rumah Sakit Brazil pukul 22.30 waktu setempat dalam usia 61 tahun, karena sakit serangan Jantung. Keberadaan Marsda TNI (Purn) F Djoko Poerwoko dalam rangka kunjungan ke pabrik pesawat Super Tucano atas undangan dari pihak Embraer.
Dikutip dari situs TNI AU, Marsekal Muda TNI (Purn) F. Djoko Poerwoko mantan Pangkohanudnas tahun 2003 kelahiran Klaten, meninggalkan seorang istri, dua orang anak dan tiga orang cucu.
(imf/bac)