UNESCO Beber Dampak Serius jika AS Keluar dari Keanggotaan

CNN Indonesia
Rabu, 23 Jul 2025 11:26 WIB
Ilustrasi. (AFP PHOTO / JOEL SAGET)
Jakarta, CNN Indonesia --

Direktur Jenderal UNESCO Audrey Azoulay beber dampak serius terkait perintah Presiden Donald Trump untuk keluar dari keanggotaan badan PBB untuk Edukasi Sains dan Kebudayaan tersebut.

Washington menyebut salah satu alasan AS keluar dari UNESCO karena keanggotaan Palestina di badan itu yang dianggap bermasalah.

Azoulay kemudian mengatakan amat menyayangkan keputusan AS tersebut.

"Keputusan ini bertentangan dengan prinsip-prinsip mendasar dari multilateralisme dan utamanya bisa memengaruhi banyak sekali mitra kami di Amerika Serikat, komunitas yang mengupayakan agar sejumlah situs terdaftar sebagai dalam Daftar Warisan Dunia, status Kota Kreatif, dan Ketua Universitas," kata Azoulay dikutip dari CNN.

"Meskipun amat disesalkan, pengumuman ini sudah diantisipasi dan UNESCO telah mempersiapkannya. Klaim-klaim ini juga bertentangan dengan kenyataan upaya UNESCO, khususnya di bidang edukasi Holocaust dan perjuangan melawan antisemitisme," ia menambahkan.

Kementerian Luar Negeri AS menyatakan alasan Washington keluar dari keanggotaan UNESCO karena keanggotaan Palestina di badan itu.

"UNESCO berupaya mengedepankan tujuan-tujuan sosial dan budaya yang memecah belah dan mempertahankan fokus yang berlebihan pada Tujuan Berkelanjutan PBB, sebuah agenda ideologis globalis untuk pembangunan internasional yang bertentangan dengan kebijakan utama luar negeri Amerika," kata Bruce.

"Keputusan UNESCO untuk mengakui 'Negara Palestina' sebagai anggota sangat bermasalah, bertentangan dengan kebijakan AS dan berkontribusi pada maraknya retorika anti-Israel dalam organisasi tersebut," lanjut Bruce.

Juru bicara Gedung Putih, Anna Kelly, sebelumnya mengumumkan AS menarik diri dari UNESCO sesuai perintah Trump.

"Presiden Trump telah memutuskan untuk menarik AS dari UNESCO, yang mendukung gerakan-gerakan budaya dan sosial yang membangkitkan dan memecah belah, serta sama sekali tidak sejalan dengan kebijakan masuk akal yang dipilih rakyat Amerika pada November," kata juru bicara Gedung Putih, Anna Kelly, dilansir dari CNN.

Trump juga pernah meminta "analisis terhadap sentimen anti-semitisme atau anti-Israel di dalam organisasi tersebut" di awal-awal ia kembali menjabat sebagai Presiden AS untuk periode kedua.

(bac)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK