Jaksa Agung Amerika Serikat Pam Bondi dilaporkan pernah memberi tahu Presiden Donald Trump bahwa nama dia ada di dokumen kasus Jeffrey Epstein.
Beberapa waktu lalu sempat heboh daftar nama klien Epstein usai pemerintahan Trump merilis dokumen soal dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Epstein adalah pelaku kejahatan seksual anak dan sempat dijatuhi hukuman penjara pada 2008. Ia ditangkap lagi pada 2019 dan bunuh diri di dalam sel.
Sumber yang mengetahui masalah kemunculan nama Trump di dokumen mengatakan Bondi memberi tahu dia pada Mei lalu saat Kementerian Kehakiman meninjau dokumen Epstein.
Dua pejabat Gedung Putih menyebut percakapan itu sebagai "pengarahan rutin."
Mereka mengatakan nama Trump yang muncul dalam berkas-berkas tersebut bukan satu-satunya fokus diskusi.
Dalam pertemuan itu, Bondi juga mengungkap beberapa nama tokoh penting. Namun, para penyelidik, lanjut dia, tak menemukan bukti daftar klien atau bukti yang membantah Epstein meninggal karena bunuh diri.
Sumber-sumber yang mengetahui peninjauan Kementerian Kehakiman mengatakan berkas-berkas tersebut tampaknya memuat beberapa klaim tak berdasar yang dianggap tak kredibel, termasuk yang berkaitan dengan Trump.
Sejauh ini tidak ada informasi lebih dalam konteks apa yang menyertai nama Trump muncul dalam berkas-berkas tersebut.
Sebagaimana orang berpengaruh di New York era 1990-an, Trump adalah rekan Epstein, yang berupaya menggaet selebritas untuk memoles bisnis dia.
Kemunculan nama Trump dalam dokumen-dokumen tersebut juga dianggap tak banyak membantu mengungkap informasi soal hubungan dia dengan Epstein.
"Gedung Putih tidak terkejut dengan hal ini, nama Trump ada dalam map yang dicetak dan dibagikan Bondi," kata salah satu pejabat Gedung Putih.
Dia mengatakan banyak materi yang dirilis Kementerian Kehakiman menyebutkan nama Trump.
Di Gedung Putih, para pejabat juga sempat marah karena Bondi tidak menyunting nama Trump dari materi soal Epstein yang tersedia untuk umum pada Februari lalu.
Dalam rilis resmi, Bondi juga mengatakan Kementerian Kehakiman dan Badan Investigasi Federal (FBI) meninjau Berkas Epstein dan mencapai kesimpulan yang tercantum dalam memo tertanggal 6 Juli.
"Tak ada satu pun dalam berkas tersebut yang memerlukan penyelidikan atau penuntutan lebih lanjut," kata Bondi pada Rabu (23/7), dikutip CNN.
Dia juga mengatakan telah mengajukan mosi ke pengadilan untuk membuka segel transkrip dewan juri agung.
"Sebagai bagian dari pengarahan rutin kami, kami telah memberi tahu Presiden tentang temuan tersebut," imbuh dia.
Kemunculan nama Trump di dokumen itu dan diberitahu Bondi pertama diberitakan oleh Wall Street Journal.
Namun, Trump membantah saat ditanya apakah Bondi memberi tahu soal nama dia dalam dokumen Epstein pada Mei.
"Tidak. Tidak. Dia hanya memberi tahu kita pengarahan singkat," kata Trump pekan lalu.
(isa/bac)