Kapal Handala Pengangkut Bantuan Kemanusiaan Gaza Dibawa ke Israel

CNN Indonesia
Minggu, 27 Jul 2025 19:40 WIB
Kapal Handala milik Freedom Flotilla yang membawa bantuan kemanusiaan untuk Gaza dibawa ke Israel usai dibajak secara serampangan di perairan internasional. (Foto: AFP/GIOVANNI ISOLINO)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pasukan Israel membawa Kapal Handala yang membawa bantuan kemanusiaan untuk Gaza, ke pelabuhan Ashdod, pada Minggu (27/7).

Kapal itu dibawa ke Israel usai Negeri Zionis tersebut membajaknya secara serampangan di perairan internasional dan menahan awaknya.

Pelanggaran hukum internasional yang dilakukan Israel disaksikan seorang jurnalis AFP.

Para aktivis dari Koalisi Kebebasan Flotilla (Freedom Flotilla Coalition) telah berusaha menerobos blokade laut Israel di wilayah Palestina.

Sayangnya, misi kemanusiaan itu lagi-lagi digagalkan Israel. Kapal Handala dicegat pada Sabtu malam.

Pusat hak asasi hukum Adalah mengatakan pengacaranya berada di Ashdod dan telah menuntut untuk berbicara dengan 21 awak internasional, termasuk dua anggota parlemen Prancis dan dua jurnalis Al Jazeera.

"Pasukan Israel mencegat Handala di perairan internasional sekitar tengah malam pada 27 Juli 2025, dan kontak dengan para aktivis terputus. Misi sipil damai ini didedikasikan untuk anak-anak Gaza," kata kelompok itu dikutip AFP, Minggu (27/7).

"Kapal ini, yang berlayar sebagai bagian dari Koalisi Kebebasan Flotilla, merupakan bagian dari upaya berkelanjutan koalisi untuk mematahkan blokade ilegal dan mematikan Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza," imbuhnya.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan Angkatan Laut Israel menghentikan Kapal Handala untuk mencegahnya memasuki perairan pesisir di lepas wilayah Gaza.

"Kapal itu sedang dalam perjalanan menuju pantai Israel. Semua penumpang selamat," katanya.

Kemarin, tepat sebelum tengah malam waktu setempat, siaran langsung video dari Kapal Handala menunjukkan pasukan Israel menaiki kapal tersebut. Pelacak daring menunjukkan kapal tersebut berada di perairan internasional, di sebelah barat Gaza.

Di atas kapal tersebut terdapat aktivis dari 10 negara, termasuk dua anggota parlemen Prancis dari partai sayap kiri France Unbowed, yakni Emma Fourreau dan Gabrielle Cathala.

Ini bukan pertama kali Israel menggagalkan kapal bantuan masuk Gaza. Madleen, kapal yang sebelumnya dikirim Freedom Flotilla juga mengalami nasib serupa.

Pada 9 Juni lalu, Israel mencegat Madleen di perairan internasional, kemudian kapal itu ditarik ke Ashdod.

Kapal tersebut membawa 12 aktivis, termasuk aktivis terkemuka Swedia Greta Thunberg. Para aktivis tersebut akhirnya diusir oleh Israel.

Tekanan kepada Israel meningkat usai 2 juta lebih warga Gaza mengalami krisis kemanusiaan yang mengerikan. Kelaparan massal melanda warga Gaza lantaran Israel mempersulit masuknya bantuan.

Namun, Israel membantah bertanggung jawab atas krisis kelaparan yang semakin parah di Gaza.

Sebaliknya, mereka malah menuduh Hamas mencegah distribusi pasokan, juga menuding badan-badan bantuan internasional gagal mengambil bantuan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut kelaparan di Gaza sebagai bencana buatan manusia. Kemudian Prancis menyalahkan blokade Israel atas bantuan kemanusiaan ke Gaza sebagai pemicu kelaparan massal.

Badan-badan bantuan global mengungkap bantuan sulit masuk Gaza lantaran izin dari Israel masih terbatas.

Genosida Israel di Gaza telah menewaskan 59 ribu lebih rakyat Palestina, sebagian besar warga sipil, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Mayoritas korban kekejian Israel adalah perempuan dan anak-anak.

(pta)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK