Presiden Rusia, Vladimir Putin, berbincang via telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Mengutip dari Reuters, Senin (4/8), berdasarkan infromasi dari Kantor Kepresidenan Rusia atau Kremlin, Putin menekankan soal integritas Suriah dalam perbincangan dengan Netanyahu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu disampaikan Putin setelah Israel melakukan intervensi ke wilayah perbatasan di Suriah selatan.
Sebelumnya, Israel melancarkan serangan ke Damaskus dan Provinsi Sweida yang mayoritas penduduknya Druze. Israel mengklaim hal tersebut dilakukan dilakukan untuk mendukung etnis minoritas pemeluk Druze, dan untuk menegakkan tuntutannya akan demiliterisasi Suriah selatan.
Putin menekankan kepada Netanyahu bahwa stabilitas politik di Suriah harus dicapai melalui penghormatan terhadap 'kepentingan semua kelompok etnis dan agama'.
Selain itu, Putin menawarkan diri untuk menjadi penengah dalam perundingan mengenai program nuklir Iran dalam perbincangan telepon dengan Netanyahu tersebut.
Rusia diketahui sebagai sekutu dekat mantan penguasa lama Suriah, Bashar al-Assad. Assad sebelumnya dilaporkan telah melarikan diri ke Moskow bersama keluarganya.
Selain itu, mengutip dari AFP, Rusia juga dekat dengan Iran, setelah meningkatkan hubungan militer di tengah serangan Kremlin di Ukraina.
Di sisi lain, Moskow juga berupaya menjalin hubungan baik dengan Israel, karena komunitas kelahiran Rusianya cukup besar.