Eks PM Sebut Israel 'Negara Kusta' Gegara Benjamin Netanyahu

CNN Indonesia
Rabu, 06 Agu 2025 16:04 WIB
Eks PM Naftali Bennet menyebut Israel pelan-pelan telah menjadi "negara kusta" dan menyalahkan pemerintahan Benjamin Netanyahu yang merusak citra negara.
Eks PM Naftali Bennet (kanan) menyebut Israel pelan-pelan menjadi "negara kusta" dan menyalahkan pemerintahan PM Benjamin Netanyahu (kiri). (Foto: REUTERS/RONEN ZVULUN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Eks Perdana Menteri Naftali Bennet menyebut Israel pelan-pelan telah menjadi "negara kusta" dan menyalahkan pemerintahan Benjamin Netanyahu karena tak bisa menjaga citra negara ini di mata global.

Bennet menyampaikan komentar itu saat berada di New York, Amerika Serikat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebagai seseorang yang telah tinggal di sini, berbisnis di sini, dan bekerja di sini dalam advokasi untuk Israel selama bertahun-tahun, saya bisa menyatakan: status Israel tak pernah seburuk ini," kata dia di X pada Selasa (5/8).

Bennet lalu berujar, "Israel semakin mapan di sini sebagai negara kusta."

Dia juga menyebut banyak pihak memandang Israel sebagai beban bagi Amerika Serikat.

Bennet lalu mengatakan banyak orang di sayap kanan Israel terutama pendukung Make America Great Again (MAGA) menjauhkan diri dari negeri Zionis ini.

"Generasi muda, termasuk Partai Republik, kini jauh lebih tidak bersimpati kepada Israel," ujar dia.

Pemerintah Netanyahu, lanjut Bennet, turut mengobarkan api antisemitisme terburuk yang pernah dilihat di AS dan keliru mengelola relasi sosial.

Menurut dia, gelombang antisemitisme menyasar warga Yahudi Amerika secara samar.

"Di banyak kalangan, baik sayap kiri radikal maupun sayap kanan radikal, Yahudi disalahkan atas berbagai masalah AS, terutama masalah ekonomi," imbuh dia.

Omongan Bennet tak cuma bualan. Data terkini menunjukkan penilaian warga Amerika Serikat terkait reputasi Israel di Negeri Paman Sam adalah benar.

Dalam jajak pendapat Gallup pada September 2024, hanya 32 persen orang Amerika yang mengatakan mereka mendukung agresi Israel di Gaza.

Kemudian pada Juli, sebanyak 60 persen orang Amerika tak sepakat tindakan militer Israel, dan 52 persen melihat Netanyahu dalam pandangan negatif, demikian dikutip Middle East Eye.

Untuk memperbaiki reputasi yang rusak, Bennet menyarankan agar Israel membuat mesin propaganda dan memanfaatkan relasi yang ada untuk menyebarkan sudut pandang Israel.

(isa/rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER