Panas Gila-gilaan di Iran Tembus 50 Derajat Celsius

CNN Indonesia
Rabu, 06 Agu 2025 19:45 WIB
Gelombang panas di sejumlah wilayah Iran sejak pekan lalu, kota Abadan sampai catat rekor 50 derajat Celsius.
Panas ekstrem di Iran, suhu di sejumlah wilayah hampir tembus 50 derajat Celsius. Foto: AFP
Jakarta, CNN Indonesia --

Gelombang panas dengan suhu mencapai 50 derajat Celsius menerjang sejumlah wilayah di Iran pekan ini. Imbasnya, pihak berwenang menutup perkantoran hingga sekolah.

Pada akhir pekan lalu, suhu di Abadan mencatat rekor 50 derajat Celsius, sementara di Teheran lebih dari 40 derajat Celsius pada Selasa (5/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Media lokal Iran melaporkan sejumlah kantor pemerintah daerah, perbankan, sekolah, hingga tempat publik di beberapa provinsi tutup. Namun, fasilitas medis tetap beroperasi.

"Karena suhu yang meningkat dan keperluan menghemat dan mengoptimalisasi energi, aktivitas di lembaga eksekutif Teheran akan tutup pada Rabu," kata Gubernur Teheran Mohammadsadeq Motamedian, dikutip Reuters.

Di Teheran dan kota-kota lain sudah menghadapi pemadaman listrik selama dua jam setiap dua hari sekali. Para ahli memperingatkan pemadaman bisa meningkat jadi empat jam per hari imbas cuaca ekstrem.

Badan Metereologi Iran sebelumnya menetapkan 9 dari 31 provinsi dalam status siaga tinggi (oranye) setidaknya hingga akhir pekan ini. Mereka memperkirakan cuaca tertinggi bisa mencapai 50 derajat Celsius di beberapa daerah.

Cuaca panas ekstrem itu terjadi di provinsi Mazandaran, Markazi, Yazd, Semnan, Kermanshah, dan Razavi Khorasan, Teheran.

Suhu tinggi di Iran kerap terjadi di musim panas. Anomali ini berlangsung karena krisis iklim dan eksploitasi sumber daya yang masif.

Menanggapi gelombang panas ini, Presiden Iran Masoud Pezeshkian mewanti-wanti warga agar menggunakan air seperlunya.

Dia tak akan menoleransi konsumsi air berlebihan karena bisa memicu kota-kota termasuk Teheran mengalami kekurangan air akut pada September.

(isa/dna/bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER