Permintaan emas melonjak tajam di Iran pada kuartal kedua tahun ini, bertepatan dengan konflik selama 12 hari antara Iran dan Israel pada pertengahan Juni kemarin.
Laporan World Gold Council yang dirilis pada Kamis (31/7) mencatat bahwa penjualan emas di negara itu meningkat 20 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lonjakan permintaan di Iran terjadi meskipun harga emas sedang tinggi. Bahkan, permintaan untuk emas batangan dan koin tercatat sebagai yang tertinggi dalam enam tahun terakhir.
"Iran menjadi pengecualian, konsumen membeli perhiasan emas sebagai bentuk investasi alternatif, mendorong permintaan pada kuartal ini naik 12 persen dibanding tahun sebelumnya," kata analis World Gold Council, Louise Street.
Secara global, tren permintaan emas justru menurun. Laporan menyebutkan bahwa permintaan emas batangan dan koin di seluruh dunia turun enam persen dibandingkan tiga bulan sebelumnya.
Sementara itu, permintaan perhiasan emas juga turun 14 persen secara volume, meski nilai pembeliannya naik 21 persen.
Menurut Louise Street, di tengah ketidakpastian ekonomi global, konsumen mendorong batas anggaran mereka demi mencari investasi yang lebih aman.
Harga emas masih bertahan tinggi sepanjang kuartal kedua, dipengaruhi oleh ketegangan geopolitik dan tarik-ulur tarif antara Amerika Serikat dan mitra dagangnya.
Hal ini turut menjaga nilai emas sebagai aset investasi, termasuk untuk dana investasi berbasis emas.