Tiga orang meninggal dunia usai Kota New York, Amerika Serikat, diserang penyakit Legionnaires pekan lalu.
ABC News melaporkan penyakit Legionnaires menyerang wilayah Harlem hingga mengakibatkan puluhan orang terjangkit dalam waktu berdekatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Departemen Kesehatan New York pekan lalu menyatakan bahwa ada klaster kasus Legionnaires yang menginfeksi 22 orang. Setidaknya satu orang meninggal dunia saat pemberitahuan tersebut.
"Bagi yang tinggal atau bekerja di area dengan gejala flu, seperti batuk, demam, menggigil, nyeri otot, atau kesulitan bernapas segera hubungi layanan kesehatan," demikian pernyataan Departemen Kesehatan New York, Senin (4/8).
"Sangat penting bagi mereka yang berisiko tinggi termasuk mereka yang berusia 50 tahun ke atas, perokok, dan orang-orang dengan penyakit paru-paru kronis serta orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah untuk mendapatkan perawatan apabila mengalami gejala," demikian pernyataan departemen.
Legionnaires adalah jenis pneumonia yang disebabkan oleh bakteri Legionella yang tumbuh di air hangat.
Menurut pejabat kesehatan, penyakit Legionnaires dapat disebabkan oleh sistem perpipaan yang kondisinya mendukung pertumbuhan Legionella, seperti cooling tower, bak air panas, pelembap udara, tangki air panas, serta kondensor evaporatif pada sistem pendingin udara besar.
Orang yang terserang Legionnaires biasanya karena menghirup uap yang terkontaminasi bakteri Legionella. Meski begitu, penyakit ini secara umum tidak mudah menular dan dapat diobati dengan antibiotik.
(blq/dna)