Ledakan di Gudang Senjata Hizbullah, 6 Tentara Lebanon Tewas

CNN Indonesia
Sabtu, 09 Agu 2025 23:00 WIB
Sebanyak enam tentara Lebanon tewas usai ledakan terjadi di gudang senjata dekat perbatasan Israel, Sabtu (9/8).
Ilustrasi. Sebanyak enam tentara Lebanon tewas usai ledakan terjadi di gudang senjata dekat perbatasan Israel, Sabtu (9/8). (Foto: Istockphoto/ RamonCast)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebanyak enam tentara Lebanon tewas usai ledakan terjadi di gudang senjata milik Hizbullah dekat perbatasan Israel, Sabtu (9/8). Pasukan sedang mengangkut amunisi dari fasilitas Hizbullah saat insiden ledakan terjadi.

Pernyataan resmi militer menyebutkan korban awal enam tentara tewas. Insiden ini terjadi ketika militer memeriksa gudang senjata Hizbullah.

"[Ledakan terjadi]Saat unit militer memeriksa gudang senjata dan membongkar isinya di Wadi Zibqin, di distrik Tyre dekat perbatasan Israel," demikian pernyataan militer Lebanon, mengutip AFP, Sabtu (9/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Militer menambahkan saat ini proses investigasi sedang berlangsung untuk menentukan penyebab ledakan.

Seorang sumber militer, yang meminta namanya tak disebutkan karena tidak berwenang untuk memberikan keterangan kepada media, mengatakan bahwa ledakan terjadi di dalam fasilitas militer Hizbullah.

"Pasukan sedang mengangkut amunisi dan bahan peledak yang belum meledak sisa perang baru-baru ini saat ledakan terjadi," kata sumber tersebut.

Presiden Joseph Aoun mengaku sudah mengetahui insiden ledakan itu. Ia diberitahu oleh Komandan Angkatan Darat Rodolphe Haykal tentang insiden tersebut.

Perdana Menteri Nawaf Salam mengucapkan belasungkawa kepada pasukan yang tewas saat menjalankan tugas.

Insiden itu terjadi setelah pemerintah Lebanon setuju untuk mendesak Hizbullah menyerahkan senjatanya. Pemerintah menugaskan para tentara untuk menyusun rencana menyelesaikan proses tersebut hingga akhir tahun.

Hizbullah mengaku menolak keputusan kabinet untuk menyerahkan senjata. Mereka menganggap keputusan itu diambil di bawah tekanan berat dari AS.

Iran, yang ada di belakang Hizbullah, juga menegaskan menentang keputusan tersebut.

Sebelumnya, sejak gencatan senjata antara Hizbullah dengan Israel akhir tahun lalu, pemerintah Lebanon menempatkan pasukannya di selatan dan menginstruksikan agar membongkar infrastruktur kelompok militan tersebut.

Komandan Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL), Mayor Jenderal Diodato, Abagnara mengatakan para prajurit tersebut sedang menjalankan tugasnya untuk memulihkan stabilitas dan mencegah kembalinya konflik terbuka.

Ledakan tersebut terjadi beberapa hari setelah juru bicara UNIFIL, Andrea Tenenti, mengatakan bahwa pasukan telah menemukan jaringan terowongan yang diperkuat di wilayah yang sama.

Juru bicara PBB, Farhan Haq, mengatakan bahwa pasukan menemukan persediaan artileri, roket, ranjau, dan bahan peledak improvisasi.

(dmi/dmi)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER