AS Waspadai Operasi Pengaruh dan Represi China di Luar Negeri

CNN Indonesia
Senin, 11 Agu 2025 05:15 WIB
China diduga diam-diam memperluas operasi pengaruh dan pengawasan Partai Komunis hingga wilayah AS.
Ilustrasi bendera China. Foto: istockphoto/blackred
Jakarta, CNN Indonesia --

Dalam beberapa tahun terakhir, jejak global China yang semakin meluas telah menjadi salah satu ciri utama geopolitik abad ke-21.

Meski sebagian besar perhatian tertuju pada kebangkitan ekonomi dan militernya, perkembangan yang lebih terselubung berlangsung jauh dari tanah China, yakni dugaan meluasnya operasi pengaruh dan pengawasan Partai Komunis China (CCP) di wilayah Amerika Serikat (AS).

Dari institusi akademik dan organisasi kebudayaan hingga intimidasi terselubung terhadap para pembangkang, jangkauan CCP kini tidak lagi terbatas pada perbatasan negaranya, melainkan telah merambah ke jantung masyarakat demokratis Amerika.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam editorial European Times, disebutkan bahwa kampanye lintas batas China ini memiliki tujuan jelas: melindungi citra CCP, membungkam kritik, dan menegakkan keseragaman ideologi, bahkan terhadap mereka yang telah meninggalkan China demi mencari kebebasan.

Taruhannya bukan hanya keselamatan warga negara China di luar negeri, tetapi juga integritas institusi dan nilai-nilai Amerika.

Bayang-bayang pengawasan

Pada 2022 dan 2023, terungkapnya "kantor polisi" ilegal China di kota-kota seperti New York mengejutkan aparat penegak hukum dan intelijen AS.

Diduga berkedok pusat layanan masyarakat, pos-pos ini digunakan untuk memantau dan mengintimidasi diaspora China, terutama mereka yang kritis terhadap CCP.

Kasus penangkapan dua pria oleh FBI di New York karena mengoperasikan pos ilegal tersebut menjadi momen langka pertanggungjawaban publik. Jaksa menuduh mereka bertindak atas arahan Kementerian Keamanan Publik China dan mencoba memaksa seorang pembangkang China kembali ke negaranya.

Keberadaan operasi semacam ini menunjukkan sejauh mana Beijing bersedia melangkah untuk memperluas kontrol otoriternya ke dalam masyarakat demokratis.

Penindasan lintas negara

Strategi penindasan lintas negara Beijing bersifat sistematis dan berkelanjutan.

Partai berusaha membungkam para pengkritiknya-terutama kelompok etnis minoritas, aktivis demokrasi, dan penganut agama-yang telah lolos dari jangkauannya namun tetap bersuara di luar negeri.

Mahasiswa dan peneliti China di AS kerap melaporkan diri mereka dipantau, dilecehkan, atau dipaksa diam. Sebagian takut keluarganya di tanah air akan menghadapi risiko jika mereka menyampaikan pendapat yang berbeda.

Dosen yang mengajar topik sensitif seperti Tibet, Xinjiang, Hong Kong, atau tragedi Tiananmen, menjadi sasaran ancaman daring dan perundungan terkoordinasi.

Contoh paling mengkhawatirkan terjadi pada warga Uyghur-Amerika yang menerima ancaman anonim atau tekanan melalui anggota keluarga di Xinjiang-semuanya bertujuan untuk membungkam dan memaksakan keseragaman, bahkan di luar batas negara China.

Lanjut ke sebelah...

China Diduga Perluas Operasi Pengaruh di AS, Benarkah Demikian?

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER