Bocah dalam Mobil Tewas Diduga Akibat Sengatan Panas di Italia

CNN Indonesia
Selasa, 12 Agu 2025 05:30 WIB
Ilustrasi meninggal. Bocah 4 tahun tewas beberapa hari setelah ditemukan tak sadarkan diri dalam mobil di bawah sengatan panas Italia. (iStockphoto/SeventyFour)
Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang bocah lelaki meninggal dunia diduga akibat sengatan panas di Italia. Anak laki-laki berusia empat tahun itu meninggal dunia beberapa hari setelah ditemukan tak sadarkan diri di dalam mobil keluarga di Sardinia.

AFP pada Senin (11/8) memberitakan bocah itu sempat diterbangkan ke rumah sakit di Roma, tapi tak tertolong hingga meninggal dunia akibat kerusakan otak yang tidak dapat disembuhkan.

L'unione Sarda pada hari yang sama memberitakan bocah itu merupakan anak dari pasangan Rumania yang sedang liburan keluarga di Olmedo, Sardinia, Italia.

Anak laki-laki itu disebut pergi sendiri ketika orang tuanya sedang beristirahat. Saat menyadari sang anak tidak ada, orang tua itu langsung mencarinya dan menemukan sang anak di dalam mobil.

Namun, bocah itu sudah tidak sadarkan diri dalam mobil yang terparkir di bawah terik matahari. Anak laki-laki itu kemudian dibawa ke RS Santissima Annunziata Sassari pada Rabu (6/8).

Ia kemudian diterbangkan ke RS Gemelli di Roma pada Jumat (8/8) dan diberitakan meninggal dunia pada Senin (11/8).

Investigasi Carabinieri akan terus menyelidiki penyebab kematian, tetapi sengatan panas belum dapat dipastikan. Investigasi atas tragedi ini telah dibuka, dan diserahkan kepada Kejaksaan Umum Roma.

Kabar duka itu muncul ketika Kementerian Kesehatan Italia mengeluarkan peringatan siaga merah atas sengatan panas ekstrem untuk tujuh kota besar, termasuk Bologna dan Florence.

Sekitar 11 kota di Italia berada dalam siaga merah pada Selasa (12/8), dan 16 kota pada Rabu (13/8), sementara sekitar 190 petugas pemadam kebakaran dan tentara terus menangani kebakaran hutan di Gunung Vesuvius yang menyebabkan penutupan taman nasional untuk wisatawan.

Italia menjadi satu dari beberapa negara Eropa yang alami sengatan panas beberapa waktu terakhir.

Cuaca di Prancis menempatkan lebih dari separuh wilayah negara tersebut dalam peringatan gelombang panas pada Senin pagi, dengan 12 dari 96 unit administratif di daratan utama berada dalam status siaga merah tertinggi.

Sementara itu, Aemet dari Spanyol memperingatkan "bahaya ekstrem" di Zaragoza dan Negara Basque dengan mengeluarkan peringatan kuning dan oranye untuk hampir seluruh wilayah negara tersebut.

Kedua badan meteorologi tersebut, seperti diberitakan The Guardian pada Senin (11/8), memperkirakan suhu di atas 40 derajat Celsius dalam beberapa hari mendatang.

Mereka juga menyerukan kewaspadaan di tengah prakiraan gelombang panas "yang sangat intens, bahkan luar biasa" di beberapa wilayah benua tersebut.

Suhu tinggi ini telah membuat para ahli khawatir karena petugas pemadam kebakaran berjuang keras untuk mengendalikan kebakaran hutan yang merusak.

Di Prancis, yang berhasil mengendalikan kebakaran terbesarnya sejak 1949 pada Minggu (10/8), pihak berwenang melaporkan satu orang tewas dalam kebakaran tersebut, sementara 20 petugas pemadam kebakaran dan lima warga sipil terluka.

Di Balkan, para pejabat Kroasia memuji upaya "super" para petugas pemadam kebakaran saat mereka memadamkan kebakaran besar di dekat Split pada Senin (11/8), sementara para ahli meteorologi Serbia memperingatkan "kondisi ekstrem" yang dapat memicu kebakaran di tengah suhu hingga 40 derajat Celsius.

Kebakaran hutan di Albania dan Montenegro juga memaksa warga mengungsi dari rumah mereka, menurut laporan media lokal.

(afp/chri)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK