ANALISIS

Kenapa Israel 'Kepala Batu' Meski Sekutu AS Beralih Bela Palestina?

CNN Indonesia
Selasa, 12 Agu 2025 13:22 WIB
Sikap "kepala batu" Israel, menurut para pengamat, bukan tanpa alasan, dan erat kaitannya dengan faktor politik, ekonomi, hingga kekuatan lobi internasional.
PM Israel Benjamin Netanyahu masih 'kepala batu' meski sekutu-sekutu AS berbalik dukung Palestina. (via REUTERS/ABIR SULTAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Satu per satu negara Barat sekutu Amerika Serikat mulai menunjukkan dukungan bagi kemerdekaan Palestina.

Dari Prancis, Inggris, Kanada, hingga Australia, gelombang pengakuan negara Palestina dan desakan gencatan senjata terus menguat, seiring kecaman terhadap agresi Israel di Gaza.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, di tengah tekanan internasional itu, Israel tetap keras kepala melanjutkan operasi militer dan bahkan disebut berencana menguasai Gaza secara penuh.

Sikap "kepala batu" Israel ini, menurut para pengamat, bukan tanpa alasan, dan erat kaitannya dengan faktor politik, ekonomi, hingga kekuatan lobi internasional.

Dukungan buta Amerika Serikat

Pengamat Timur Tengah dari Universitas Padjadjaran, Drs Teuku Rezasyah, menilai Israel merasa aman melancarkan operasi pembersihan di Gaza karena mendapat kepastian dukungan Amerika Serikat, baik dalam jangka pendek maupun panjang.

Dukungan ini, kata dia, bahkan mencakup perlindungan diplomatik lewat veto AS di Dewan Keamanan PBB.

Jawaban setara disampaikan Pengamat Hubungan Internasional Universitas Indonesia, Yon Machmudi.

Menurutnya, Amerika menjadi satu-satunya sekutu utama yang konsisten mendukung Israel "apapun yang dilakukan", meski sekutu-sekutu Barat lainnya mulai mengambil jarak.

""Kondisi saat ini kan menunjukkan bahwa satu persatu negara-negara yang dulu mendukung Israel mulai meninggalkannya. Dan tersisa Amerika yang sebagai sekutu utama dan sekutu setia dari Israel yang tetap mendukung Israel apapun yang dilakukan oleh Israel. Ini seperti dukungan buta terhadap Israel," kata Yon.

Direktur Sekolah Kajian Strategis dan Global Universitas Indonesia, Muhammad Sya'roni Roffi, menambahkan bahwa kuatnya pengaruh pelaku usaha Israel di AS telah lama menjadi rahasia umum, memengaruhi kebijakan luar negeri Negeri Paman Sam.

Menurutnya, lobi pengusaha Israel di AS sangat berpengaruh dalam membentuk kebijakan luar negeri Washington. Hal ini membuat dukungan terhadap Israel menjadi bagian dari politik bipartisan di AS, terlepas dari kritik global.

Bersambung ke halaman berikutnya....

Perpecahan Eropa dan lobi global

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER