Capres Kolombia Meninggal usai Ditembak Remaja saat Kampanye

CNN Indonesia
Selasa, 12 Agu 2025 13:51 WIB
Calon presiden Kolombia Miguel Uribe meninggal pada Senin (11/8) usai ditembak dua bulan lalu saat kampanye pemilihan umum.
Calon presiden Kolombia Miguel Uribe meninggal pada Senin (11/8) usai ditembak dua bulan lalu saat kampanye pemilihan umum. (Foto: AFP/RAUL ARBOLEDA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Calon presiden Kolombia Miguel Uribe meninggal pada Senin (11/8) usai ditembak dua bulan lalu saat kampanye pemilihan umum.

Dia dimakamkan secara kenegaraan di Kongres di Bogota. Jenazah Uribe akan disemayamkan di sana hingga Rabu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat hadir di prosesi ini, Istri Uribe, Maria Claudia Tarazona, mengecam tindakan pelaku yang sudah menembaknya.

"Menghancurkan keluarga adalah tindakan kekerasan paling mengerikan yang bisa dilakukan," ungkap Tarazona, dikutip AFP.

Perempuan itu juga menyampaikan terima kasih kepada tim medis yang sudah merawatnya selama ini dan orang-orang yang memberikan perhatian selama sakit.

Sebelum meninggal, dokter yang merawat Uribe mengatakan kondisi dia memburuk. Capres berusia 39 tahun itu mengalami pendarahan otak baru.

Uribe ditembak di bagian kepala saat kampanye di Bogota pada 7 Juni. Pelaku merupakan pembunuh bayaran yang berusia 15 tahun.

Polisi lalu mencari dalang di balik insiden tersebut. Setelah perburuan sekian lama, petugas akhirnya menangkap seorang yang diduga ada di balik serangan itu, Penatua Jose Arteaga Hernandez alias El Costenon.

Polisi juga sudah menunjuk sayap pembangkang dari kelompok gerilya FARC yang sudah bubar.

Uribe mengumumkan pencalonan diri pada Oktober 2024. Sebelum jadi kandidat, dia terpilih jadi anggota Dewan Bogota dan jadi tangan kanan wali kota.

Serangan terhadap Uribe telah membuka luka lama di negara yang dilanda kekerasan. Ibunya, tewas saat operasi pembebasan dari kartel kokain Medellin, di bawah Pablo Escobar.

Serangan afiliasi Escobar atau mereka sendiri bukan kali pertama. Empat kandidat presiden dibunuh selama fase kekerasan terburuk pada 1980-an dan 1990-an di Bogota.

(isa/rds/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER