AS Setop Beri Visa untuk Kunjungan Orang-orang dari Gaza

CNN Indonesia
Minggu, 17 Agu 2025 05:55 WIB
Deplu AS di bawah kepresidenan Donald Trump menghentikan pemberian visa bagi warga dari Gaza, Palestina.
Ilustrasi. Suasana salah satu bandara di Amerika Serikat. (AFP/CHARLY TRIBALLEAU)
Jakarta, CNN Indonesia --

Amerika Serikat (AS) di bawah kepresidenan Donald Trump menyetop pemberian visa bagi orang-orang dari Gaza, Palestina.

Diketahui selama ini, AS telah menerbitkan lebih dari 3800 visa kepada warga dari Palestina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip dari Reuters, Departemen Luar Negeri AS pada Sabtu (16/8) menyatakan menghentikan semua visa kunjungan bagi individu dari Gaza. Sementara itu, mereka juga akan melakukan peninjauan "lengkap dan menyeluruh".

Departemen tersebut mengatakan "sejumlah kecil" visa medis-kemanusiaan sementara telah dikeluarkan dalam beberapa hari terakhir, tetapi tidak memberikan angka pastinya.

Langkah Deplu AS menghentikan visa kunjungan bagi orang-orang dari Gaza muncul setelah Laura Loomer, seorang aktivis sayap kanan dan sekutu Donald Trump, mengatakan di media sosial pada Jumat (15/8) lalu bahwa 'pengungsi' Palestina telah memasuki AS bulan ini.

Pernyataan Loomer itu memicu kemarahan di antara beberapa anggota Partai Republik.

Anggota DPR dari Partai Republik yang berasal dari Texas, Chip Roy mengatakan akan menyelidiki masalah ini. Anggota DPR Randy Fine dari Florida menggambarkannya sebagai 'risiko keamanan nasional'.

Sementara itu, Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) mengecam langkah Deplu AS tersebut. Mereka menyatakan itu adalah tanda terbaru dari "kekejaman yang disengaja" dari pemerintahan Trump.

Organisasi Dana Bantuan Anak-Anak Palestina (PAL) mengatakan keputusan untuk menghentikan visa akan menghalangi akses perawatan medis bagi anak-anak yang terluka dan sakit di Gaza.

"Kebijakan ini akan berdampak buruk dan tak terelakkan terhadap kemampuan kami untuk membawa anak-anak yang terluka dan sakit kritis dari Gaza ke Amerika Serikat guna mendapatkan perawatan medis yang menyelamatkan jiwa-sebuah misi yang telah menjadi ciri khas pekerjaan kami selama lebih dari 30 tahun," demikian pernyataan mereka.

Sebelumnya, Deplu AS menyatakan telah menerbitkan lebih dari 3.800 visa kunjungan B1/B2 kepada pemegang dokumen perjalanan Otoritas Palestina sepanjang 2025 ini. Dokumen perjalanan itu memungkinkan warga negara asing untuk berobat di Amerika Serikat.

Angka tersebut mencakup 640 visa yang diterbitkan pada bulan Mei.

PA menerbitkan dokumen perjalanan tersebut kepada penduduk Tepi Barat yang diduduki Israel dan Jalur Gaza. Situs web departemen tersebut tidak mencantumkan rincian untuk kedua wilayah tersebut.

Gaza telah hancur akibat agresi militer Israel tiada henti sejak Oktober 2023 lalu.  Serangan Israel terhadap Hamas di Gaza sejak saat itu telah menewaskan lebih dari 61.000 warga Palestina.

AS belum mengindikasikan akan menerima warga Palestina yang mengungsi akibat perang. Namun, beberapa sumber mengatakan kepada Reuters bahwa Sudan Selatan dan Israel sedang membahas rencana untuk memukimkan kembali warga Palestina.

(reuters/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER