7 Orang Tewas dalam Penembakan Gangster di Tempat Biliar Ekuador

CNN Indonesia
Senin, 18 Agu 2025 07:10 WIB
Peristiwa penembakan ini menambah daftar pembantaian mengerikan di negara Ekuador di tengah lonjakan kekerasan geng.
Ilustrasi penembakan. (Istock/sandsun)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sekelompok pria bersenjata menembak mati sedikitnya tujuh orang di sebuah aula biliar di kota Santo Domingo, Ekuador. Peristiwa ini menambah daftar pembantaian mengerikan di negara itu di tengah lonjakan kekerasan geng.

"Tujuh orang tewas akibat luka tembak" di sebuah aula biliar di distrik hiburan malam Santo Domingo, sekitar 150 km sebelah barat ibu kota Quito," demikian keterangan dari kepolisian nasional Ekuador, seperti dilansir AFP, pada Minggu (17/8).

Selain itu, polisi juga mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki insiden tersebut dan memburu para pelaku.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rekaman CCTV yang beredar daring menunjukkan beberapa penyerang mengenakan topeng hitam dan melepaskan tembakan ke dua pria yang berdiri di pintu masuk aula biliar, membuat para pejalan kaki berlarian.

Para penembak kemudian memasuki aula dan terus menembak, lalu melarikan diri sebelum sebuah kendaraan polisi mendekat.

Menurut media lokal, penyelidikan awal mengindikasikan bahwa pembunuhan ini mungkin terkait dengan kejahatan terorganisasi di wilayah tersebut.

Lonjakan Kekerasan dan Kegagalan Pemerintah

Pembantaian serupa di aula biliar terjadi bulan lalu di kota wisata General Villamil Playas, di mana setidaknya sembilan orang tewas. Pada bulan April lalu, pria bersenjata membunuh 12 orang di arena sabung ayam sekitar 30 km dari Santo Domingo.

Ekuador, yang dulunya dianggap sebagai benteng perdamaian di Amerika Latin, kini terjerumus ke dalam krisis setelah bertahun-tahun ekspansi kartel transnasional yang menggunakan pelabuhan-pelabuhannya untuk mengirim narkoba ke Amerika Serikat dan Eropa.

Organisasi perdagangan narkoba telah berkembang biak di Ekuador, di mana tingkat pembunuhan meningkat dari enam per 100.000 penduduk pada tahun 2018 menjadi 38 per 100.000 pada tahun 2024.

Antara Januari dan Mei 2025, terjadi lebih dari 4.051 kasus pembunuhan, menurut angka resmi. Analis menyebut ini sebagai awal tahun paling kejam dalam sejarah Ekuador baru-baru ini.

Pemerintahan Presiden Daniel Noboa telah berjanji untuk menindak kejahatan, tetapi meskipun ada operasi besar-besaran dan keadaan darurat yang konstan, kekerasan tidak berkurang.

Baru-baru ini, 14 orang tewas dalam pembantaian di provinsi Guayas, salah satu dari empat provinsi di mana Noboa baru-baru ini mengumumkan keadaan darurat untuk memerangi kekerasan geng.

Geng-geng yang berebut kendali atas rute perdagangan narkoba di Ekuador telah memanfaatkan lokasi strategis negara itu, ekonominya yang berbasis dolar AS, dan korupsi di beberapa otoritas.

Menurut angka resmi, 73 persen dari produksi kokain dunia melewati pelabuhan Ekuador. Pada tahun 2024, negara ini menyita rekor 294 ton narkoba, sebagian besar kokain, dibandingkan dengan 221 ton pada tahun 2023.

(wiw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER