Dino Patti soal Prabowo Akan Pidato di PBB: The World Will Be Watching

CNN Indonesia
Minggu, 24 Agu 2025 15:44 WIB
Dino Patti Djalal berharap Presiden RI Prabowo Subianto dapat memanfaatkan semaksimal mungkin kesempatan berpidato di Sidang Majelis Umum PBB di AS. (REUTERS/Anton Vaganov)
Jakarta, CNN Indonesia --

Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat era Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Dino Patti Djalal, berharap Presiden Prabowo Subianto dapat memanfaatkan semaksimal mungkin kesempatan berpidato di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, pada 23 September mendatang.

Harapan itu disampaikan Dino melalui akun X @dinopattidjalal pada Sabtu, 23 Agustus 2025.

"Istana terlalu merendah. Menurut saya, pidato Presiden Prabowo di PBB tanggal 23 September mempunyai nilai historis & suatu BIG DEAL," kata Dino dikutip Minggu (24/8).

Dino mengungkapkan belum pernah dalam sejarah ada Presiden RI berpidato di Sidang Majelis Umum PBB dengan nomor urut ketiga.

Sesuai tradisi, terang dia, Presiden AS sebagai tuan rumah akan berbicara paling pertama. Kemudian disusul oleh Presiden Brasil.

"Semoga substansi pidato beliau sepadan dengan kehormatan besar ini, dan sesuai dengan konteks urgensi badai politik yang melanda dunia," imbuhnya.

Dia berharap pidato Presiden Prabowo nantinya bisa lebih memorable dari pidato Presiden Sukarno di tahun 1960 yang mengangkat judul To Build the World Anew atau Membangun Dunia Kembali.

Dalam Sidang Umum PBB ke-15 pada 30 September 1960, Sukarno memaparkan pemikiran konseptualnya mengenai nasionalisme, anti-kolonialisme dan anti-imperialisme, solidaritas dan keadilan sosial antarbangsa, kebijakan koeksistensi damai dan perlucutan senjata, rekonstruksi/penguatan PBB, dan Pancasila sebagai ideologi alternatif.

Dengan mengelaborasi konsep-konsep tersebut, Sukarno ingin negara-negara yang baru merdeka untuk diakui sebagai anggota masyarakat internasional yang setara.

Konsep Sukarno juga mendorong negara-negara lain di dunia untuk lebih aktif dalam menciptakan perdamaian dan kesetaraan dunia, yang diwujudkan dalam Gerakan Non-Blok pada tahun 1961.

"Semoga juga pidato Presiden Prabowo nanti lebih memorable dari pidato Bung Karno di PBB tahun 1960 berjudul 'To Build the World Anew'," ucap Dino.

"The world -north south east west- will be watching!" katanya.

Agenda tersebut menjadi pertama kalinya bagi Presiden RI menyampaikan pidato langsung di markas PBB dalam 10 tahun terakhir.

Selama dua periode menjabat, pendahulu Prabowo, Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) tidak pernah menghadiri secara langsung Sidang Majelis Umum PBB.

(ryn/isn)


Saksikan Video di Bawah Ini:

VIDEO: Demo Tolak Kenaikan PBB di Bone Ricuh

KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK