Korut Marah ke Korsel usai Lepas Tembakan ke Tentara di Perbatasan DMZ

CNN Indonesia
Senin, 25 Agu 2025 19:32 WIB
Korea Utara ngamuk setelah menuding pasukan Korea Selatan melepaskan tembakan peringatan ke arah prajuritnya yang tengah mendirikan penghalang di perbatasan. (Foto: AFP PHOTO/Ed JONES)
Jakarta, CNN Indonesia --

Korea Utara ngamuk setelah menuding pasukan Korea Selatan melepaskan tembakan peringatan ke arah prajuritnya yang tengah mendirikan penghalang di perbatasan kedua negara di zona demiliterisasi (DMZ).

Pyongyang menuduh Korsel telah melakukan "provokasi serius" dengan melepaskan tembakan tersebut.

Pada Sabtu (23/8), Wakil Kepala Staf Umum Tentara Rakyat Korea Utara, Ko Jong Chol, mengatakan pasukan Korsel melepaskan tembakan peringatan pada Selasa (19/8) ketika tentara Korut sedang mendirikan penghalang di sepanjang perbatasan.

Ia menuduh tembakan itu sengaja dilepaskan Seoul untuk meningkatkan ketegangan.

"Sebagai komandan yang bertanggung jawab atas pengelolaan dan keamanan perbatasan selatan, saya dengan tegas menuntut (Korea Selatan) untuk segera menghentikan provokasi berbahaya yang bertujuan menjadikan proyek benteng di perbatasan selatan, yang diperlukan untuk mempertahankan kedaulatan, sebagai alasan untuk meningkatkan ketegangan," kata Ko dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip The Independent.

Menurut Ko, pihak Korea Utara telah memberi tahu pasukan Amerika Serikat di Korea Selatan mengenai rencana konstruksi mereka di perbatasan pada 25 Juni dan 18 Juli. Pemberitahuan dilakukan guna mencegah bentrokan yang tidak disengaja.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan telah mengonfirmasi bahwa pihaknya memang melepaskan tembakan peringatan ke arah prajurit Korut. Kendati demikian, Seoul beralasan tindakan tersebut karena tentara Korut melintasi garis demarkasi militer.

Menurut militer Korsel, tentara Pyongyang langsung kembali ke wilayah Korut begitu tembakan dilepas. Korut juga disebut tidak membalas tembakan.

Militer Korsel memang kerap melepaskan tembakan peringatan ketika ada prajurit Korut yang melintasi garis demarkasi. Insiden-insiden tersebut sebagian besar dianggap sebagai kecelakaan karena pasukan Korut melakukan sejumlah kegiatan di perbatasan seperti membangun penghalang anti-tank, menanam ranjau, dan kegiatan pertahanan lainnya.

Pembangunan penghalang sendiri sedang dilakukan Korut "untuk memblokir perbatasan selatan secara permanen", demikian menurut keterangan Ko. Hal ini merupakan upaya Korut memisahkan diri sepenuhnya dari Korea Selatan.

Di bawah pemerintahan baru, Korsel belakangan berusaha untuk berdamai dengan Korut. Salah satunya yakni dengan mencopot pengeras suara yang dahulu dipasang di perbatasan guna menyiarkan propaganda.

Namun demikian, upaya rujuk ini tidak disambut oleh Korea Utara. Pyongyang justru baru-baru ini menyatakan Korsel selamanya akan menjadi musuh Korut.

 

(blq/rds)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK