Cerita Jurnalis Keluar dari Reuters, Tuding Bantu Propaganda Israel

CNN Indonesia
Rabu, 27 Agu 2025 18:06 WIB
Valerie Zink membagikan kisahnya keluar dari kantor berita Reuters karena dianggap membantu propaganda Israel
Sebanyak 245 jurnalis yang bertugas di Gaza tewas karena propaganda Israel. (AFP/BASHAR TALEB)

Valerie Zink menggarisbawahi, media Barat secara langsung bersalah karena menciptakan kondisi untuk peristiwa ini.

Ia mengutip Jeremy Scahill yang mengatakan media-media besar mulai dari New York Times hingga Reuters telah berfungsi sebagai "saluran pengangkut propaganda Israel", yang menyucikan kejahatan perang, merendahkan martabat korban, dan mengabaikan rekan-rekan mereka serta komitmen mereka terhadap pelaporan yang benar dan etis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zink berujar penyiaran propaganda Israel yang mengabaikan kredibilitas serta tanggung jawab jurnalistik dasar mengakibatkan banyak jurnalis terbunuh di Gaza dalam dua tahun terakhir.

Jumlah tewasnya jurnalis di Gaza bahkan lebih banyak dibandingkan jumlah total korban dalam konflik global besar.

Tindakan ini juga sekaligus berkontribusi pada penderitaan 2,1 juta rakyat Gaza.

Agresi Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 62.700 orang. Agresi brutal ini telah menghancurkan wilayah kantong tersebut dan membuat rakyatnya menghadapi bencana kelaparan.

Integrated Food Security Phase Classification (IPC) pada Jumat (22/8) mendeklarasikan bencana kelaparan saat ini benar-benar terjadi di Gaza. IPC adalah lembaga yang didukung Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menentukan tingkat kerawanan pangan di seluruh dunia.

Laporan IPC ini mematahkan klaim Israel selama ini yang menyatakan tak ada kelaparan di Gaza.

IPC secara tegas menyebut kelaparan di Gaza benar terjadi dan sudah memasuki tahap bencana, yang diakibatkan secara sengaja oleh pemerintah Israel.

(blq/sry)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER