Hujan Deras Picu Longsor di India, 30 Orang Tewas

CNN Indonesia
Rabu, 27 Agu 2025 17:34 WIB
Hujan deras picu longsor di wilayah utara India Jammu hingga menewaskan 30 orang.
Penampakan kerusakan pasca banjir dan longsor di India. Foto: AFP/IMRAN SHAH
Jakarta, CNN Indonesia --

Hujan deras memicu longsor di jalur ziarah umat Hindu di wilayah utara India, Jammu, dan menewaskan sebanyak 30 orang.

Laporan kantor berita ANI menyebut longsor terjadi pada Selasa (26/8) di dekat kuil Vaishno Devi, salah satu lokasi ziarah terkenal, ketika ribuan peziarah tengah berada di kawasan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peristiwa ini menjadi rangkaian terbaru dari cuaca ekstrem di wilayah Himalaya yang sebelumnya telah menewaskan 60 orang serta membuat 200 orang hilang di Kishtwar, Kashmir India, pekan lalu.

Cuaca buruk juga menyebabkan banjir di berbagai daerah. Otoritas setempat mengingatkan warga untuk tetap berada di dalam rumah pada malam hari, seiring hujan lebat disertai angin kencang dan badai di wilayah Jammu dan Kashmir serta Ladakh.

"Layanan komunikasi hampir tidak ada," kata Menteri Utama Jammu dan Kashmir, Omar Abdullah. Dia memastikan pihak berwenang tengah berupaya memulihkan jaringan telekomunikasi.

Curah hujan ekstrem tercatat di Jammu dengan 368 mm pada Selasa. Akibatnya, sungai-sungai besar seperti Tawi, Chenab, dan Basantar meluap hingga melampaui batas siaga, memicu banjir di kawasan dataran rendah.

Pejabat distrik Jammu, Rakesh Kumar, menyebut sejumlah jalan utama rusak dan beberapa jembatan ambruk, termasuk di atas Sungai Tawi. Rekaman televisi memperlihatkan kendaraan jatuh ke lubang besar akibat runtuhnya jembatan tersebut.

Sementara itu, negara tetangga Pakistan juga tengah dilanda hujan monsun yang memicu banjir besar. Pemerintah Pakistan memperingatkan risiko "sangat tinggi hingga luar biasa tinggi" di provinsi Punjab akibat gabungan curah hujan dan pelepasan air dari dua bendungan di India.

Menurut otoritas setempat, jumlah warga yang terdampak banjir di Punjab telah melampaui 150 ribu orang, termasuk 35 ribu di antaranya yang memilih mengungsi setelah peringatan banjir dikeluarkan sejak 14 Agustus.

(zdm/dna)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER