Pantang Menyerah, Greta Thunberg Berlayar Lagi ke Gaza Bawa Bantuan

CNN Indonesia
Senin, 01 Sep 2025 16:30 WIB
Greta Thunberg kembali berlayar bersama sejumlah kapal ke Gaza bawa bantuan kemanusiaan.
Momen pelepasan Greta Thunberg menuju Gaza bawa bantuan kemanusiaan. Foto: REUTERS/Nacho Doce
Jakarta, CNN Indonesia --

Aktivis asal Swedia, Greta Thunberg, kembali berlayar bersama sejumlah kapal menuju Jalur Gaza, untuk membawa bantuan kemanusiaan.

Penyelenggara misi bantuan kemanusiaan ini, Global Sumud Flotilla, menyatakan kapal berlayar dari pelabuhan Barcelona pada Minggu (31/8).

Kapal akan tiba di Gaza kemungkinan pada pertengahan September. Sejauh belum diketahui berapa jumlah pasti kapal yang ikut misi kemanusiaan ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum berlayar, Greta mengatakan penyaluran bantuan itu sebagai langkah mendukung Palestina yang setiap hari diserang secara brutal oleh pasukan Israel.

"Pertanyaannya adalah bukan kenapa kami berlayar. Cerita ini bukan soal misi yang harus kita mulai, cerita ini adalah soal Palestina. Cerita di sini bagaimana orang-orang dirampas dari sarana paling dasar untuk bertahan hidup," kata Greta sebelum berlayar, dikutip Reuters.

Banyak warga yang membantu dan menyaksikan pelepasan kapal pembawa bantuan tersebut. 

Beberapa dari mereka tampak membawa syal bertuliskan Palestina dan mengenakan keffiyeh. Beberapa juga terdengar meneriakkan dukungan untuk Palestina.

"Ini bukan perang, ini genosida," kata mereka.

Greta sebelumnya juga ikut misi kemanusiaan dengan berlayar memakai kapal Medleen ke Gaza pada Mei lalu. Ia berangkat bersama 11 aktivis lain.

Pelayaran itu sebagai bentuk dukungan sekaligus pemberian bantuan kemanusiaan ke Gaza setelah Israel memblokir bantuan masuk ke sana.

Namun, saat hendak memasuki Gaza, kapal dibajak pasukan Israel. Para penumpang juga diculik. Mereka lalu digiring ke Pelabuhan Ashdod.

"Jika kalian melihat video ini, kami sudah dicegat dan diculik di perairan internasional oleh tentara pendudukan Israel atau pasukan yang mendukung Israel," kata Greta dalam sebuah video dalam misinya pada Mei lalu.

Greta lalu dideportasi. Namun, rentetan tindakan pasukan Israel tak menyurutkan semangat dia mendukung Palestina.

Israel meluncurkan agresi ke Palestina sejak Oktober 2023. Selama itu, mereka menggempur habis-habisan warga dan objek sipil. Imbasnya, lebih dari 62.000 warga di Palestina meninggal dan jutaan orang terpaksa menjadi pengungsi.

(isa/dna/bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER