Sementara itu, pada 2020, di bawah kepemimpinannya, Nepal merilis peta baru yang mencakup wilayah-wilayah sengketa seperti Kalapani, Lipulekh, dan Limpiyadhura. Peta di masa pemerintahan Oli ini membuat India meradang hingga saat itu hubungan kedua negara menegang.
Di sisi lain, Presiden Ram Chandra Poudel selama ini dikenal sebagai tokoh pro-India. Poudel merupakan mantan pemimpin senior Partai Nepali Congress (NC), yang telah bergabung dengan partai itu sejak tahun 1977.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terpilihnya Poudel sebagai Presiden Nepal pada 2023 menempatkan dia dalam peran seremonial dan simbolik. Meski begitu, tindakan dan pernyataannya selama ini menunjukkan posisinya yang berpihak pada India.
Pada April 2023, tak lama setelah dilantik, Poudel mengalami masalah perut dan dada sampai harus dilarikan ke rumah sakit. RS tempatnya dirawat yakni All India Institute of Medical Sciences (AIIMS) di New Delhi.
Pada Januari 2024, Poudel juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri India S Jaishankar. Ia saat itu mendukung kemitraan strategis India-Nepal, yang beberapa di antaranya mencakup akses laut dan proyek energi terbarukan.
Poudel sementara itu merupakan politikus yang tak disukai China. Pada Juni 2023, ia menyetujui amandemen undang-undang kewarganegaraan yang memudahkan perempuan asing mendapatkan kewarganegaraan Nepal.
China memandang langkah ini sebagai ancaman. Sebab Beijing khawatir warga Tibet yang tinggal berdekatan dengan Nepal memanfaatkan ini untuk lari dari cengkeraman China.
Oleh sebab itu, peta politik Nepal saat ini diwarnai dualisme. Kecondongan Oli dan Poudel diterapkan oleh pemerintahan Nepal sebagai penyeimbang antara China dan India.
(bac/blq/bac)