Presiden RI Prabowo Subianto berbincang langsung dengan Emir Qatar Yang Mulia Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani, lewat sambungan telepon pada Rabu (10/9).
Seskab Letkol Teddy Indra Wijaya menyampaikan di perbincangan itu, Prabowo menanyakan kondisi terkini di Qatar pasca-serangan Israel ke Doha, Qatar, pada 9 September 2025 kemarin.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam unggahan @sekretariat.kabinet pada Rabu (10/9), Teddy menuliskan serangan Israel ke Doha merupakan pelanggaran keras terhadap hukum internasional, termasuk Piagam PBB.
"Pelanggaran terhadap kedaulatan Qatar, dan ancaman besar terhadap keamanan dan perdamaian kawasan," kata Teddy.
Selain itu, serangan tersebut juga dinilai beresiko mengeskalasi dan memperluas konflik di kawasan.
Ia pun menegaskan bahwa Indonesia menekankan kembali solidaritasnya terhadap Pemerintah dan rakyat Qatar.
"Dan menekankan komitmennya untuk mendukung semua upaya diplomatis untuk mencapai penyelesaian adil, komprehensif, dan perdamaian berkelanjutan di Timur Tengah di bawah Solusi Dua-Negara," ucapnya.
Israel diklaim mengerahkan 15 jet tempur dan menembakkan sedikitnya 10 rudal untuk menyerang area distrik West Lagoon Bay, di Doha, Qatar pada Selasa (9/9).
Sejumlah media Israel melaporkan Tel Aviv berkemungkinan mengerahkan 15 jet tempur dan menembakkan 10 rudal ke satu titik untuk menargetkan Hamas, dilansir dari ABC Net.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengeklaim bahwa serangan udara itu untuk menargetkan markas Hamas di Doha.
Meski demikian, serangan itu memicu kecaman internasional. Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga memperingatkan Tel Aviv akan konsekuensi serius akibat serangan itu.
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) segera mengelar rapat darurat untuk membahas serangan Israel ke Doha, Qatar.
(mnf/rds)