Nepal Kembali Tenang Usai Pelantikan PM Baru
Ibu kota Nepal, Kathmandu, kembali tenang pada Sabtu (13/9) usai dua pekan terakhir dilanda demonstrasi besar-besaran.
Kehidupan sehari-hari di Kathmandu kembali normal setelah jam malam dilonggarkan dan seorang Perdana Menteri (PM) Nepal yang anyar, Sushila Karki, dilantik pada Jumat (12/9).
Berdasarkan laporan AFP, jumlah militer yang tampak di jalan semakin berkurang.
Pelantikan Sushila Karki sebagai PM Nepal tampaknya berhasil memulihkan ketertiban dan memenuhi tuntutan para pengunjuk rasa untuk masa depan yang bebas korupsi.
Bagi banyak warna Nepal, pengangkatan Karki menjadi simbolis perubahan.
"Nepal telah mendapatkan perdana menteri perempuan pertamanya," ujar Suraj Bhattarai (51), seorang warga Nepal.
"Kami yakin perdana menteri [Suhsila Karki] akan menangani perjuangan Nepal melawan korupsi dan memajukan tata kelola pemerintahan yang baik," tambah dia.
Penunjukan Karki, yang dikenal karena independensinya, terjadi setelah negosiasi alot antara Panglima Angkatan Darat Jenderal Ashok Raj Sigdel, Presiden Ram Chandra Paudel, dan beberapa gen Z yang mewakili gerakan protes pemuda Nepal.
Penunjukan Karki juga tampaknya disambut baik karena masyarakat berusaha melupakan kerusuhan.
"Keputusan pemerintah sementara ini sangat baik untuk saat ini. Tidak masalah apakah itu gen Z, atau siapa pun yang lebih tua di dunia politik yang menanganinya. Ini [korupsi] hanya perlu dihentikan," ujar warga Nepal lainnya, Durga Magar (23).
"Kami tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Tapi, kami puasa hari ini dan berharap situasinya akan membaik," tambah Magar.
Nepal dilanda protes besar-besaran selama 1-2 pekan terakhir. Protes didorong oleh tingginya angka korupsi dan masalah kesenjangan ekonomi yang telah berlangsung lama di negara tersebut.
Seperlima penduduk usia 15-24 tahun di Nepel menganggur.
Sayangnya, demonstrasi direspons dengan kekerasan oleh aparat. Warga pun semakin marah hingga demonstrasi kian meluas dan membesar.
Setidaknya, 51 orang dilaporkan tewas dalam kejadian tersebut.
(asr/asr)