Albania Tunjuk AI Jadi 'Menteri' Berantas Korupsi

CNN Indonesia
Senin, 15 Sep 2025 07:25 WIB
Perdana Menteri Albania, Edi Rama, menunjuk kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) sebagai "menteri" yang menangani isu korupsi dalam kabinet barunya. (Foto: REUTERS/DADO RUVIC)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perdana Menteri Albania, Edi Rama, menunjuk kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) sebagai "menteri" yang menangani isu korupsi dalam kabinet barunya.

Diella, yang dalam bahasa Albania berarti "matahari", diangkat menjadi bagian dari kabinet Rama pada Kamis pekan lalu. Rama memperkenalkannya sebagai "anggota kabinet yang tidak hadir secara fisik" dan akan memastikan bahwa "seluruh tender publik 100 persen bebas dari korupsi."

Dengan ini, Diella menjadi menteri AI pertama di dunia.

Sementara itu, masalah tender memang telah lama menjadi sumber praktik korupsi di negara Balkan berpenduduk 2,8 juta jiwa ini. Isu korupsi bahkan menjadi salah satu ganjalan Albania kala negara itu kini tengah dalam proses masuk menjadi anggota Uni Eropa.

Partai Sosialis pimpinan Rama, yang baru saja meraih masa jabatan keempat, menyatakan dapat membawa Albania masuk ke Uni Eropa dalam waktu lima tahun, dengan target penyelesaian negosiasi pada 2027.

Parlemen Albania akan segera memberikan suara terkait kabinet baru Rama, namun belum jelas apakah ia juga akan meminta persetujuan resmi atas posisi virtual Diella.

Dikutip Al Jazeera, pakar hukum menilai diperlukan peninjauan hukum dan etika lebih lanjut untuk menentukan status resmi Diella. Dalam acara peresmian pekan lalu, Diella ditampilkan di layar sebagai sosok perempuan mengenakan pakaian tradisional rakyat Albania.

Penunjukan menteri AI ini tak luput dari kritikan publik. Gazmend Bardhi, ketua kelompok parlemen dari Partai Demokrat, menilai status menteri Diella inkonstitusional.

"Lelucon Perdana Menteri tidak bisa dijadikan landasan hukum negara Albania," tulis Bardhi di Facebook.

Rama sendiri tidak memberikan rincian mengenai pengawasan manusia terhadap kinerja Diella, maupun menjelaskan risiko manipulasi terhadap bot kecerdasan buatan tersebut.

Diella diluncurkan awal tahun ini sebagai asisten virtual di platform layanan publik e-Albania, membantu pengguna menavigasi situs serta mengakses sekitar satu juta dokumen digital.

Sejauh ini, Diella telah membantu penerbitan 36.600 dokumen digital dan menyediakan hampir 1.000 layanan melalui platform tersebut, menurut data resmi.

Namun, tidak semua pihak yakin. Seorang pengguna Facebook menulis, "Bahkan Diella pun akan ikut korup di Albania."

Pengguna lain berkomentar, "Pencurian akan terus terjadi dan Diella yang akan disalahkan."

(rds)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK