Pernyataan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menetapkan agresi brutal Israel ke Jalur Gaza Palestina sebagai genosida menjadi sorotan berita internasional pada Selasa (16/9).
Demonstrasi di sejumlah negara seperti Turki hingga Prancis juga menjadi perhatian. Berikut kilas berita internasional:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih dari 800 ribu orang akan menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di Prancis pada Kamis (17/9) waktu setempat, memprotes rencana anggaran terbaru pemerintah Presiden Emmanuel Macron.
Pihak berwenang memperkirakan lalu lintas jalan raya, layanan kereta api, hingga penerbangan bakal terganggu imbas rencana demonstrasi ini. Selain itu sejumlah sekolah juga akan ditutup sementara selama aksi unjuk rasa.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengeklaim serangan Israel ke Qatar pekan lalu dapat "dibenarkan", usai menuding Qatar mendukung dan melindungi kelompok Hamas.
Minggu lalu, Israel meluncurkan serangan ke Qatar dengan dalih menargetkan para petinggi Hamas yang tengah menggelar pertemuan pembicaraan gencatan senjata Gaza. Qatar merupakan negara mediator gencatan senjata Israel-Hamas di Jalur Gaza.
"Qatar terhubung dengan Hamas, mendukung Hamas, melindungi Hamas, mendanai Hamas. Qatar memiliki pengaruh kuat (yang bisa ditariknya), tetapi mereka memilih untuk tidak melakukannya," kata Netanyahu.
"Oleh karena itu, tindakan kami sepenuhnya dapat dibenarkan," imbuhnya, dikutip AFP.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk pertama kalinya menyatakan agresi Israel di Jalur Gaza, Palestina, sejak Oktober 2023 lalu sebagai kejahatan perang genosida.
Ketua Komisi Penyelidikan Internasional Independen PBB mengenai wilayah Palestina yang diduduki, Navi Pillay, menyampaikan pengumuman itu pada hari ini, Selasa (16/9).
"Kami telah mengidentifikasi presiden [Isaac Herzog], Perdana Menteri [Benjamin] Netanyahu dan mantan menteri pertahanan [Yoav Gallant] berdasarkan pernyataan dan perintah yang mereka berikan," kata Pillay ke Al Jazeera.
(rds)