OBITUARI

Jane Goodall Wafat, Pembuka Tabir Dunia Kera hingga Imaji soal Tarzan

CNN Indonesia
Kamis, 02 Okt 2025 10:19 WIB
Jane Goodall merupakan ahli primata dan konservasionis yang semasa hidupnya bertekad mendorong manusia untuk menjaga bumi.
Jane Goodall juga dikenal luas sebagai ilmuwan pelindung primata. (AFP/SUMY SADURNI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ilmuwan dan aktivis pelindung satwa primata Jane Goodall meninggal dunia di usia 91 tahun, Rabu (1/10).

Kabar duka itu disampaikan lembaganya, Jane Goodall Institute, dalam unggahan di media sosial.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penemuan Dr Goodall sebagai seorang etolog merevolusi ilmu pengetahuan, dan dia merupakan advokat yang tak kenal lelah demi perlindungan dan pemulihan alam kita," demikian pernyataan Jane Goodall Institute.

Menurut lembaganya, Goodall meninggal dunia di California karena sebab alamiah saat melakukan tur di Amerika Serikat.

Jane Goodall merupakan ahli primata dan konservasionis yang semasa hidupnya bertekad mendorong manusia untuk menjaga bumi. Ia dikenal akan karyanya dalam mempelajari perilaku primata.

Dengan kata lain, Jane Goodall merupakan tokoh perintis yang membuka tabir misteri tentang dunia primata, khususnya perilaku kera seperti simpanse, dalam penelitian seumur hidupnya.

Dilansir dari CNN, studi lapangannya dengan simpanse telah mendobrak batasan bagi perempuan dan mengubah cara ilmuwan mempelajari hewan.

Goodall memberikan nama pada simpanse, alih-alih angka. Ia juga mengamati kepribadian unik satwa tersebut dan mendokumentasikan emosi mereka hingga mengaburkan batas antara manusia dan hewan.

Pertemuan Goodall dengan simpanse tua yang ia beri nama David Graybeard menjadi momen yang paling fenomenal. Setelah mengikuti David mengarungi hutan, Goodall mencoba menawarinya sebutir kacang.

"Dia mengambil kacang tersebut, menjatuhkannya, namun dengan sangat lembut meremas jemari saya," kenang Goodall.

"Begitulah cara simpanse saling meyakinkan," lanjutnya.

Selama hidup di antara simpanse di Gombe, Goodall menemukan bahwa simpanse memakan daging layaknya manusia. Mereka tidak hanya menggunakan alat, tetapi juga menciptakan alat tersebut.

"Saya menyaksikan dengan takjub ketika simpanse-simpanse itu pergi ke gundukan rayap, mengambil ranting berdaun kecil, lalu mencabuti daunnya," kata Goodall dalam film dokumenter tahun 2017 berjudul Jane.

Ranting-ranting itu kemudian dipakai untuk menusuk gundukan guna memudahkan mereka memakannya.

"Itu adalah modifikasi objek, awal mula pembuatan alat. Hal tersebut belum pernah terlihat sebelumnya," ucap Goodall.

Goodall adalah salah satu dari tiga perempuan yang dipilih oleh Leakey untuk mempelajari primata di habitat aslinya sebagai bagian dari upaya untuk lebih memahami evolusi manusia.

Goodall berfokus pada simpanse, sementara Dian Fossey mempelajari gorila dan Birutė Galdikas mempelajari orangutan. Mereka terkadang disebut "Leakey's Angels", merujuk pada serial TV populer tahun 1970-an, Charlie's Angels.

Dunia baru mengetahui tentang Goodall dan karyanya pada 1963 setelah artikel pertamanya muncul di National Geographic dengan judul "My Life Among Wild Chimpanzees".

Bersambung ke halaman berikutnya...

Cinta Satwa Sedari Kecil hingga Imaji Tentang Cerita Tarzan

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER