30 Kapal Global Sumud Flotilla Berhasil Lolos dari Cegatan Israel
Sekitar 30 armada Global Sumud Flotilla (GSF) berhasil menghindari cegatan pasukan angkatan laut Israel, Kamis (2/10).
Dalam pernyataan di media sosial X, GSF melaporkan bahwa 30 kapal konvoi saat ini masih berlayar menuju Jalur Gaza, Palestina.
"30 Kapal masih berlayar dengan kuat menuju Gaza, jaraknya hanya 46 mil laut (85 kilometer), meskipun ada agresi terus-menerus dari angkatan laut Israel," demikian laporan GSF.
Sejumlah kapal GSF dicegat dan dibajak pasukan Israel saat armada tersebut mendekati perairan Jalur Gaza.
Rekaman video yang diunggah GSF memperlihatkan ketika pasukan Israel mulai menaiki kapal dan menahan para aktivis.
Juru bicara GSF Saif Abukeshek mengatakan 201 orang dari 37 negara ditahan dalam peristiwa tersebut. Salah satu yang ditahan yakni aktivis lingkungan Greta Thunberg.
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengutuk keras "intimidasi" Israel ini.
"Dengan menghalangi misi kemanusiaan, Israel menunjukkan penghinaan total tidak hanya terhadap hak-hak rakyat Palestina tetapi juga terhadap hati nurani dunia. Armada tersebut merupakan wujud solidaritas, kasih sayang, dan harapan akan mereka yang diblokade," kata Anwar dalam unggahan di X.
Global Sumud Flotilla adalah gerakan internasional untuk mengirim bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, Palestina, yang saat ini berada di bawah blokade Israel. Inisiatif ini dilakukan sejak 31 Agustus lalu yang melibatkan puluhan kapal sipil.
Sejumlah jurnalis, tenaga kesehatan, hingga aktivis, termasuk aktivis iklim Greta Thunberg, ikut dalam pelayaran ini.
Aksi pelayaran GSF beberapa kali mendapat serangan, yang menurut GSF didalangi oleh Negeri Zionis. Serangan itu di antaranya terjadi saat GSF berlayar di perairan Yunani dan saat berlabuh di Tunisia.
(blq/bac)