Serangan Drone ke 2 Kapal Flotilla Disetujui Langsung Netanyahu

CNN Indonesia
Sabtu, 04 Okt 2025 11:30 WIB
Serangan pesawat nirawak ilegal Israel ke dua kapal Global Sumud Flotilla di Tunisia disetujui langsung oleh Netanyahu. (REUTERS/Jeenah Moon)
Jakarta, CNN Indonesia --

Serangan pesawat nirawak ilegal terhadap dua kapal Global Sumud Flotilla yang berlabuh di Tunisia disebut disetujui langsung oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Kabar itu disampaikan pejabat intelijen Amerika kepada CBS News secara anonim, seperti diberitakan Al Jazeera pada Sabtu (4/10). Para pejabat mengonfirmasi mereka diberi pengarahan mengenai masalah tersebut.

Para pejabat mengatakan pasukan Israel meluncurkan pesawat nirawak dari sebuah kapal selam dan menjatuhkan alat pembakar ke kapal-kapal yang berlabuh di luar pelabuhan Tunisia, Sidi Bou Said, sehingga menyebabkan kebakaran.

Tidak ada korban tewas atau luka-luka dalam serangan tersebut, yang menargetkan sebuah kapal berbendera Portugis dan sebuah kapal berbendera Inggris dalam insiden terpisah pada 8 dan 9 September.

Penggunaan senjata pembakar terhadap penduduk sipil atau objek dilarang dalam semua keadaan berdasarkan hukum humaniter internasional dan hukum konflik bersenjata.

Namun, militer Israel dan kantor Netanyahu belum memberikan komentar.

Global Sumud Flotilla adalah gerakan internasional untuk mengirim bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, Palestina, yang saat ini berada di bawah blokade Israel. Inisiatif ini dilakukan sejak 31 Agustus lalu yang melibatkan sekitar 40 kapal sipil.

Sejumlah jurnalis, tenaga kesehatan, hingga aktivis, termasuk aktivis iklim Greta Thunberg, ikut dalam pelayaran ini.

Aksi pelayaran GSF beberapa kali mendapat serangan, yang menurut GSF didalangi oleh Negeri Zionis. Serangan itu di antaranya terjadi saat GSF berlayar di perairan Yunani dan saat berlabuh di Tunisia.

Sejak Rabu (1/10), angkatan laut Israel mencegat dan membajak puluhan kapal GSF yang mulai mendekati perairan Gaza. Lebih dari 400 aktivis ditangkap dan digelandang ke Israel. Salah satu yang ditangkap termasuk Greta Thunberg.

Pekan ini, pasukan Israel mencegat lebih dari 40 kapal sipil dan menangkap sekitar 500 aktivis dari Armada Sumud Global saat mereka berupaya menerobos pengepungan Israel di Gaza.

Pada Jumat (3/10), kapal terakhir yang masih berlayar dalam rombongan Global Sumud Flotilla (GSF) yang berlayar menuju Jalur Gaza, kini telah dibajak pasukan Israel.

Dalam siaran langsung GSF di Youtube, pasukan Negeri Zionis terlihat mendekati kapal Marinette dan merangsek masuk ke sana. Tak lama kemudian, siaran live mati.

Marinette adalah kapal satu-satunya dari armada GSF yang masih terus berlayar pada Jumat (3/10) untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, Palestina.

(chri)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK