Desa Diserbu Ular sampai Relawan GSF Dipaksa Israel Minum Air Toilet
Serbuan ular di sejumlah desa di Bangladesh meningkat selama beberapa waktu terakhir, dipicu musim hujan ekstrem di kawasan rawa sepanjang Sungai Padma.
Sementara itu relawan armada Global Sumud Flotilla asal Malaysia yang sempat ditahan Israel, mengungkap perlakuan tak manusiawi yang mereka alami sampai terpaksa minum dari air toilet.
Berikut rangkumannya dalam Kilas Internasional hari ini, Kamis (9/10).
Relawan Malaysia Beber Kekejian Israel di Bui: Kami Minum Air Toilet
Relawan Global Sumud Flotilla asal Malaysia yang ditahan Israel secara ilegal, Heliza Helmi dan Hazwani Helmi, ungkap kekejian para petugas Zionis di penjara.
"Bisakah Anda bayangkan kami minum air dari toilet? Sejumlah orang mengalami sakit parah, tapi mereka (orang-orang Israel) mengatakan: 'Apakah mereka mati? Jika tidak, itu bukan masalah saya'," tutur Hazwani kepada Anadolu Agency.
"Mereka orang-orang yang sangat kejam dan menurut saya, dunia harus menyampaikan bahwa Israel adalah orang-orang yang sangat kejam," ia menambahkan.
Dia menceritakan perlakuan buruk para polisi Israel tersebut saat ia sempat transit di Istanbul, Turki, dalam proses deportasi ke Malaysia. Mereka bersama 20 relawan Malaysia lainnya saat ini sudah tiba di Kuala Lumpur pada Selasa (7/10).
Kasus Serangan Ular di Desa-desa Merajalela, Ada Apa?
Musim hujan ekstrem membuat kawasan rawa di sepanjang Sungai Padma, Bangladesh, diserbu ular-ular yang merayap ke permukiman hingga mengancam warga sekitar.
Bangladesh telah mencatat hampir 15.000 kasus gigitan ular tahun ini, dengan total 84 kematian yang tercatat sejauh ini.
Daerah rawa memang sejak lama menjadi habitat alami ular, tetapi banjir akibat hujan monsun yang sangat deras tahun ini telah memaksa lebih banyak ular keluar dari tempat persembunyian menuju permukiman warga.
Profesor kedokteran Abu Shahin Mohammed Mahbubur Rahman mengatakan setidaknya 25 orang meninggal dunia akibat gigitan ular di Rumah Sakit Rajshahi Medical College sejak Januari 2025.
Menteri Israel Berdoa Menang Perang di Al Aqsa, Hamas Murka
Hamas mengecam keras langkah kontroversial terbaru Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir yang lagi-lagi memasuki kawasan Masjid Al Aqsa di Yerusalem, Palestina, Rabu (8/10).
Melalui pernyataan, Hamas menuturkan tindakan Ben Gvir ini merupakan provokasi terang-terangan yang berlangsung kala negosiasi gencatan senjata di Jalur Gaza baru dimulai lagi di Mesir.
Ben-Gvir, menteri Israel ekstrem kanan dan anti-Palestina, kembali mengajak beberapa rombongannya memasuki kompleks Masjid Al Aqsa pada Rabu pagi waktu setempat. Ben Gvir berdoa meminta "kemenangan dalam perang, kehancuran Hamas, dan pembebasan warga sandera Hamas."
(tim)