Profil Maria Corina Machado, Tokoh Venezuela Peraih Nobel Perdamaian

CNN Indonesia
Jumat, 10 Okt 2025 16:44 WIB
Tokoh perempuan Venezuela, Maria Corina Machado, menjadi peraih penghargaan Hadiah Nobel Perdamaian (Nobel Peace Prize) 2025.
Tokoh perempuan Venezuela, Maria Corina Machado, menjadi peraih penghargaan Hadiah Nobel Perdamaian (Nobel Peace Prize) 2025. (AFP/FEDERICO PARRA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tokoh perempuan Venezuela, Maria Corina Machado, menjadi peraih penghargaan Hadiah Nobel Perdamaian (Nobel Peace Prize) 2025.

Penghargaan ini diumumkan oleh Komite Nobel Norwegia di Oslo pada Jumat (10/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hadiah Nobel Perdamaian 2025 diberikan kepada pejuang perdamaian yang tangguh dan sungguh-sungguh, kepada seorang perempuan yang terus menjaga api demokrasi tetap menyala di tengah kegelapan kediktatoran yang terus merongrong," kata seorang anggota Komite Nobel Norwegia termuda, Jorgen Watne Frydnes, dalam pengumumannya.

"Komite Nobel Norwegia memutuskan memberikan Hadiah Nobel Perdamaian 2025 kepada Maria Corina Machado. Dia menerima penghargaan ini karena usaha tanpa lelahnya mempromosikan hak demokrasi untuk masyarakat Venezuela," ucap Frydnes menambahkan.

Ia juga berujar, penghargaan ini diberikan kepada perempuan Machado 58 tahun itu atas perjuangannya membantu transisi Venezuela dari kediktatoran menjadi negara demokrasi secara damai.

"Sebagai pemimpin gerakan demokrasi di Venezuela, Maria Corina Machado merupakan salah satu contoh keberanian sipil paling luar biasa di Amerika Latin dalam beberapa dekade terakhir," ujar Frydnes.

Machado menjadi salah satu aktivis perempuan paling vokal di Venezuela dalam menekan pemerintahan tangan besi Nicolas Maduro.

Machado merupakan lulusan studi teknik, keuangan, dan juga bisnis.

Pada 1992, Machado mendirikan Atenea Foundation untuk anak-anak jalanan di Ibu Kota Caracas.

Machado muda juga terus aktif menggerakan organisasi-organisasi rakyat sipil yang berfokus pada menyejahterakan rakyat kelas menengah ke bawah.

Pada tahun 2023, Machado mengumumkan pencalonannya sebagai presiden dalam pemilihan presiden 2024.

Namun ketika rezim berkuasa memblokir pencalonannya, ia memilih mendukung kandidat alternatif dari kubu oposisi, Edmundo Gonzalez Urrutia.

Oposisi kemudian bergerak secara luas dan berhasil mengumpulkan dokumentasi sistematis yang menunjukkan bahwa merekalah pemenang sebenarnya dalam pemilu tersebut.

Meski begitu, rezim Maduro tetap menyatakan diri sebagai pihak yang menang dan semakin memperketat cengkeraman kekuasaan.

(rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER