Cerita PM Israel Temui Presiden RI, Diminta Jujur soal Gencatan

CNN Indonesia
Kamis, 23 Okt 2025 08:15 WIB
Israel sering melanggar kesepakatan damai dengan Palestina sudah sejak lama.
PM Israel Yitzhak Rabin diam-diam pernah menemui Presiden Soeharto di Jakarta. (heathertruett/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kesepakatan gencatan senjata antara Hamas Palestina dan Israel tidak berjalan mulus.

Hal itu terlihat dari tindakan Israel yang tetap saja melakukan penyerangan ke Gaza.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terbaru, Israel menembak mati empat warga Jalur Gaza, Senin (20/10). Sumber lain menyebut dua warga Palestina tewas dalam serangan drone Israel di area Ash Shuaf dan Al Tuffah, demikian dikutip Anadolu Agency.

Menurut sejumlah saksi mata lokasi tempat kedua korban terakhir tewas adalah area yellow line (garis kuning) atau zona penarikan batas pasukan Israel. Yellow Line merupakan garis demarkasi yang memisahkan wilayah operasi pasukan Israel dan kebebasan bergerak warga Palestina.

Perjanjian gencatan Hamas-Israel menetapkan penarikan sebagian pasukan Zionis dari sejumlah wilayah di Gaza ke posisi baru yang disebut garis kuning.

Militer Israel mengakui pasukan telah menembaki beberapa warga Palestina. Namun, mereka tak mau disalahkan dan berdalih warga lah yang melewati batas garis kuning.

Ternyata sejak lama Israel sering melanggar kesepakatan damai dengan Palestina. Hal itu pernah disampaikan Pemimpin Pembebasan Palestina (PLO) Yasser Arafat saat bertemu Presiden Soeharto pada 1993 silam, kala Soeharto sebagai Ketua Gerakan Non Blok (GNB).

Persetujuan perdamaian Israel-Palestina yang ditanda-tangani di Washington pertengahan September 1993 oleh Yasser Arafat dan PM Israel Yitzah Rabin dalam pelaksanaannya dinilai banyak sekali terjadi kesulitan serius, dan praktis tidak ada kemajuan dalam pelaksanaan oleh Israel.

Bersambung ke halaman berikutnya...

Presiden Soeharto Minta Israel Jujur

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER