Iran Samakan Trump dengan Diktator Nazi Hitler

CNN Indonesia
Sabtu, 25 Okt 2025 18:25 WIB
Kepala Keamanan Iran Ali Larijani menyamakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan diktator Nazi Jerman, Adolf Hitler.
Iran samakan Presiden AS Donald Trump dengan pemimpin Nazi Jerman, Adolf Hitler. (REUTERS/Evelyn Hockstein)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Keamanan Iran Ali Larijani menyamakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan diktator Nazi Jerman, Adolf Hitler.

Ia juga menilai Trump tak lebih dari sekadar "pengusaha biasa" yang menginisiasi Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Gaza di Mesir dan dengan senang hati dilewatkan Iran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan-pernyataan pedas terhadap Trump juga dilontarkan para pejabat Iran lainnya sebelum dikemukaan oleh Larijani yang merupakan ajudan utama Pemimpin Iran Ayatollah Ali Khamenei.

Khamenei bahkan pernah menyinggung Trump dalam pidatonya dan menyebut Presiden AS itu "terus saja bermimpi" tentang "omong kosong" untuk menghancurkan program nuklir Iran.

Pernyataan itu pun kembali memperlihatkan sikap keras para pemimpin Iran terhadap Amerika Serikat.

"Pernyataan Trump bahwa ia mau menciptakan perdamaian melalui pemaksaan kekuatan merupakan pernyataan aneh karena Hitler pernah menyatakan hal yang sama," ujar Larijani seperti dikutip dari Iran International.

Larijani ditunjuk menjadi Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Iran setelah perang dengan Israel dan merupakan perwakilan Khamenei di lembaga utama tersebut.

Ia ogah hadir pada KTT Perdamaian Gaza di Sharm Al Sheikh Mesir pada 12 Oktober dan menganggapnya sebagai "pertunjukan Trump".

"Dia bicara sendiri untuk dirinya, tidak mengizinkan (pemimpin) yang lain bicara, bahkan mempermalukan para pemimpin negara lain yang hadir," kata Larijani.

Trump sudah mengundang Iran untuk hadir di KTT Perdamaian Gaza dan sempat membuat kontroversi pada pidatonya di Knesset Israel pada hari sebelumnya.

Dalam pidatonya itu, Trump mengatakan bahwa ia berharap Iran dilibatkan dalam perdamaian yang lebih luas di Timur Tengah.

Larijani kemudian mengatakan bahwa KTT itu "merupakan tingkat rendah dan tidak memiliki tempat bagi Iran yang revolusioner."

KTT itu dihadiri sejumlah negara Arab dan mayoritas muslim, tapi tidak dihadiri Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

(bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER