Turki Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Benjamin Netanyahu

CNN Indonesia
Sabtu, 08 Nov 2025 10:05 WIB
Turki mengeluarkan surat perintah penangkapan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan beberapa pejabat tinggi atas tuduhan genosida di Gaza, Palestina. (REUTERS/Jeenah Moon)
Jakarta, CNN Indonesia --

Turki mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan beberapa pejabat tinggi atas tuduhan genosida di Gaza, Palestina.

Hal tersebut diumumkan Turki pada Jumat (7/11).

Dilansir AFP, Kantor Kejaksaan Istanbul dalam pernyataannya menyebutkan bahwa total ada 37 tersangka yang menjadi target surat perintah penangkapan itu. Mereka di antaranya Menteri Pertahanan Israel Israel Katz, Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir, dan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Letnan Jenderal Eyal Zamir.

Pernyataan itu juga menyinggung 'Rumah Sakit Persahabatan Turki-Palestina' yang dibangun oleh Turki di Jalur Gaza dan dibom oleh Israel pada Maret lalu.

Turki menuduh para pejabat tersebut melakukan 'genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan' yang dilakukan Israel secara sistematis di Gaza.

Pengumuman tersebut langsung mendapat tanggapan keras dari Israel.

Menteri Luar Negeri Gideon Saar mengatakan bahwa Israel 'menolak tuduhan tersebut dengan tegas. Ia juga menganggap tuduhan penuh dengan penghinaan. Ia menyebutnya sebagai 'aksi publisitas terbaru dari tiran Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan'.

Sementara itu, kelompok Hamas menyambut pengumuman Turki tersebut dengan menyebutnya sebagai 'langkah terpuji yang menegaskan ketulusan posisi rakyat dan pemimpin Turki.

Turki merupakan salah satu pengkritik paling vokal terhadap perang di Gaza. Tahun lalu, Turki bergabung dengan gugatan Afrika Selatan yang menuduh Israel melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ).

Turki juga ingin ikut serta dalam pasukan stabilisasi internasional yang direncanakan berperan dalam masa pasca-perang Gaza, sesuai dengan rencana Presiden AS Donald Trump.

Namun, Israel melihat upaya Turki ini secara negatif, karena mereka menganggap Turki terlalu dekat dengan kelompok Hamas.

(fby/asr)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK