Kantor media BBC mengirimkan surat permintaan maaf kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump perihal film dokumenter yang dianggap merendahkan.
Sebelumnya Trump mengancam akan menuntut media BBC hingga US$1 miliar atau sekitar Rp16 triliun karena film dokumenter yang dianggap merendahkan tersebut.
Mengutip dari AFP, bos BBC Samir Shah telah mengirim surat pribadi ke Gedung Putih--kantor Kepresidenan AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"[Surat] yang menjelaskan kepada Presiden Trump bahwa beliau dan perusahaan tersebut menyesalkan penyuntingan pidato presiden," kata BBC dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari AFP.
Namun, BBC menambahkan, "Meskipun BBC sungguh-sungguh menyesalkan cara penyuntingan klip video tersebut, kami sangat tidak setuju bahwa ada dasar untuk klaim pencemaran nama baik."
Dikatakan pula bahwa pengacara BBC telah menulis surat kepada tim hukum Trump sebagai tanggapan.
Sebelumnya, Trump mengancam akan menuntut media BBC hingga US$1 miliar atau sekitar Rp16 triliun karena film dokumenter yang dianggap merendahkan
Film dokumenter berjudul 'Trump A Second Chance?' berisi pidato politikus Republik itu yang sudah diedit saat kalah dalam pemilihan umum pada Januari 2021. Melalui kuasa hukumnya Alejandro Brito, Trump mengirim surat tuntutan untuk media asal Inggris tersebut.
Surat itu menuntut pencabutan penuh film dokumenter, permintaan maaf, dan memberikan kompensasi yang sesuai untuk Trump atas kerugian yang ditimbulkan.
"Jika tuntutan tak dipenuhi, Presiden Trump tak akan punya pilihan lain selain menegakkan hak-hak hukum dan ekuitasnya, yang semuanya secara tegas dilindungi dan tak bisa diabaikan, termasuk dengan mengajukan gugatan hukum dengan ganti rugi tidak kurang dari $1.000.000.000 (Satu Miliar Dolar)," demikian isi surat tersebut, dikutip New York Times, Senin (10/11).
Film dokumenter itu tayang tahun lalu, di masa kampanye pemilihan presiden AS. Namun, film tersebut kini sudah tak ada di layanan streaming.
Sebelumnya, Samir Shah mengatakan poin-poin yang diangkat dalam tinjauan juga sudah disampaikan ke tim BBC yang memproduksi dokumenter.
"Kami mengakui cara penyuntingan pidato tersebut memang terkesan sebagai seruan langsung untuk tindakan kekerasan. BBC ingin meminta maaf atas kesalahan penilaian tersebut," kata Shah.
Selain itu, Kepala BBC Tim Davie dan kepala eksekutif BBC News, Deborah Turness, mengundurkan diri karena tekanan terkait penyuntingan dokumenter itu.
Trump sudah berulang kali menggunakan tuntutan hukum untuk menekan perusahaan media dan jurnalis yang tidak disukai.
Pada Oktober 2024, Trump mengajukan gugatan yang mengklaim CBS News mengedit wawancara "60 Minutes" dengan Kamala Harris, yang saat itu merupakan calon presiden dari Partai Demokrat, agar jawaban dia terlihat lebih cerdas daripada sebenarnya.
Pemilik jaringan tersebut Paramount Global akhirnya setuju membayar $16 juta ke Trump pada Juli demi menyelesaikan kasus tersebut.