'Cincin Donat' Dukuh Atas Terinspirasi dari Jembatan di Osaka Ini
Proyek pembangunan pedestrian deck atau jembatan pejalan kaki di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, belakangan ramai jadi perbincangan pascapernyataan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, pada Oktober 2025 lalu.
Jembatan ini dikenal dengan sebutan "Cincin Donat" karena bentuknya yang unik mirip roti donat.
Pedestrian Deck di kawasan Dukuh Atas, rencananya akan menghubungkan beberapa moda transportasi sekaligus.
Sejumlah titik yang saling terhubung yaitu Stasiun MRT Jakarta, LRT Jabodebek, Trans Jakarta, dan Commuter Line atau KRL, yang selama ini belum terintegrasi sepenuhnya.
Pedestrian deck sejenis Dukuh Atas Hub atau Jembatan "Cincin Donat" ini rupanya sudah lebih dahulu diterapkan di Osaka, Jepang. Lokasinya berada tepat pada Abeno Pedestrian Bridge yang terletak di kawasan Abenosuji Osaka.
Pedestrian bridge yang bentuknya tampak melingkar tersebut, terhubung dengan Stasiun Osaka Abenobashi, Stasiun Tennoji, dan gedung-gedung di sekelilingnya.
Pedestrian bridge ini juga terhubung dengan Abeno Harukas, gedung tertinggi di Osaka, yang dikenal sebagai salah satu destinasi wisata setempat.
Melalui MRT Jakarta Fellowship Program 2025 di Osaka, Jepang, CNN Indonesia berkesempatan langsung melihat konsep yang rencananya akan dibawa PT MRT Jakarta (Perseroda) dari Jepang untuk proyek Dukuh Atas Hub tersebut.
Kepala Departemen Corporate Communication & Branding PT MRT Jakarta (Perseroda), Angga Satria Perdana mengatakan, Osaka memiliki infrastruktur yang dirancang khusus untuk pejalan kaki. Desain itu turut menginspirasi proyek Dukuh Atas Hub, di Jakarta.
"Kunjungan dalam Media Fellowship Program MRT Jakarta ke Osaka memberikan perspektif yang kuat bagi kami mengenai pentingnya infrastruktur pejalan kaki yang terhubung secara menyeluruh," ucap Angga, Selasa (18/11).
"Di Jepang khususnya Osaka, kami melihat bagaimana elevated pedestrian network mampu mengintegrasikan berbagai moda transportasi sekaligus menciptakan pengalaman mobilitas yang aman, nyaman, dan efisien bagi masyarakat," ia menambahkan.
PT MRT Jakarta (Perseroda) yang diamanatkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam pembangunan Dukuh Atas Hub tersebut, juga berharap proyek ini dapat menjadi ruang kota baru sekaligus ikon modern di Jakarta.
"Kami ingin menjadikan berjalan kaki di Jakarta sebagai pengalaman yang menyenangkan. Setelah melihat bagaimana jaringan pejalan kaki di Osaka membuat kota terasa hidup dan inklusif, kami berharap Dukuh Atas Hub juga bisa menghadirkan energi serupa. Infrastruktur ini diharapkan tidak hanya menghubungkan moda transportasi, tetapi juga jadi ruang kota baru yang nyaman, aman, dan menjadi ikon modern Jakarta dimana masyarakat dapat menikmati kota dari perspektif berbeda," tutup Angga.
Gandeng Konsultan Jepang
Dalam perencanaan Dukuh Atas Hub, MRT Jakarta turut menggandeng Urban Renaissance (UR) Agency Jepang untuk melakukan studi kelayakan atau feasibility study.
Executive Officer UR Agency Project Planning Division Department for Global Affairs, Susumu Yukawa mengatakan, ide pedestrian deck di Jakarta diawali masukan pihak terkait.
Kawasan ini memiliki kepadatan lalu-lalang penumpang yang cukup tinggi, sehingga dibutuhkan akses yang terintegrasi dan mudah dijangkau oleh pejalan kaki.
Lebih lanjut, Yukawa mengatakan, upaya Pemprov DKI Jakarta dan MRT Jakarta membangun Dukuh Atas Hub bukanlah mengejar ketertinggalan, melainkan untuk memberikan solusi atas kepadatan yang terus meningkat di wilayah itu.
"Dan jalur MRT itu akan lebih bagus kalau bisa diakses oleh pejalan kaki. Jadi keberadaan pedestrian deck itu berfungsi untuk menghubungkan antara pejalan kaki dengan stasiun. Dengan cara seperti itu, sedikit demi sedikit kita bisa mengurangi kepadatan dan bisa mengurangi polusi yang terjadi di Jakarta saat ini," ujar Yukawa, ditemui di Osaka pada Jumat (14/11).
Selain UR Agency, salah satu mitra MRT Jakarta dari Jepang untuk proyek Dukuh Atas Hub adalah Oriental Consultants Global (OC Global) Co., Ltd. OC Global juga merupakan konsultan dalam proyek pengembangan jalur MRT Jakarta fase 2 yang saat ini tengah dalam proses pembangunan.
Tak hanya itu, OC Global juga merupakan konsultan proyek LRT Jakarta fase 1, dan LRT Jabodebek.
Deputy General Manager TOD Office OC Global, Shohei Uramoto, menjelaskan OC Global juga menjadi sosok di balik desain Dukuh Atas Hub yang disebut Pramono sebagai "Cincin Donat".
"Jadi seperti yang kemarin dilihat, desain dalam ilustrasi itu adalah desain dari OCG. Desain-desain seperti itu nanti akan banyak diterapkan atau akan direncanakan oleh OCG bersama dengan pemerintah Jepang," kata Uramoto.
(bac)