Jakarta, CNN Indonesia --
Pengadilan Bangladesh menjatuhkan vonis mati kepada mantan Perdana Menteri, Sheikh Hasina.
"Kami menjatuhkan satu hukuman yakni hukuman mati," ujar hakim Golam Mortuza Mozumder, seperti dikutip AFP.
Hasina dituding melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan. Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) melaporkan sebanyak 1.400 orang tewas sejak Juli-Agustus 2024 dalam tindakan keras.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Insiden itu terjadi ketika Hasina mempertahankan posisinya. Dari angka kematian ini, persidangan menetapkan ini sebagai aspek utama.
Hasina bukan pemimpin pertama di dunia yang divonis mati oleh pengadilan negaranya.
Ada empat pemimpin lain yang sudah mendahului.
1. Saddam Hussein (Irak)
Pemimpin Irak periode 1979-2003 terkenal dengan gayanya yang selalu menentang Amerika Serikat. Namun saat rezimnya jatuh lewat invasi militer AS, nasib sang presiden pun tamat. Saddam Hussein ditangkap dan dipenjara pada Desember 2003. Tiga tahun kemudian dia dihukum atas kejahatan terhadap kemanusiaan terkait pembantaian Dujail dan dijatuhi hukuman mati. Dia dieksekusi gantung pada Desember 2006.
2. Moussa Traore
Presiden pertama Mali yang sebelumnya berkiprah sebagai tentara dan politikus. Namun saat memimpin Mali, sang pemimpin dikenal bersikap diktator. rakyat Mali beserta militer berhasil menggulingkan kekuasaannya pada tahun 1991. Moussa divonis mati. Namun hukuman terhadapnya diringankan dan Traore berhasil bebas tahun 2002.
Dia meninggal pada usia 83 tahun pada September 2020. France24 mengabarkan, saat pemakamannya, banyak para anggota junta militer yang berkuasa saat itu ikut hadir dan memberikan penghormatan.
Bersambung ke halaman berikutnya...
3. Muhammad Najibullah
Muhammad Najibullah adalah Presiden Afghanistan yang juga sekutu Uni Sovyet. Ia menjabat dari tahun 1986 hingga 1992. Sebelum menjadi presiden, Muhammad Najbullah juga diketahui menjabat kepala dinas polisi rahasia.
Najibullah dikenal sebagai sosok presiden yang hidup bergelimang harta dan gemar melakukan korupsi. Saat kelompok Taliban makin kuat dan berhasil menggulingkannya dari kursi kekuasaan, ia terpaksa turun dari jabatan presiden.
Najibullah kemudian melarikan diri dan bersembunyi di kantor PBB. Tapi pada 1996 saat Kabul jatuh ke tangan Taliban, dia dieksekusi dengan cara disiksa dan ditembak.
4. Nicolae Ceausescu
Nicolas Ceausescu presiden Rumania yang sangat kuat berpegang pada faham komunis dalam menjalankan pemerintahan. Dia dikenal berpegang teguh pada ortodoksi komunis yang menerapkan administrasi terpusat di dalam negeri.
Dikutip dari Britannica, polisi rahasianya menerapkan kontrol ketat terhadap kebebasan berbicara dan media, serta tidak menoleransi perbedaan pendapat atau oposisi internal.
Namun dia sendiri dan keluarganya hidup dalam kemewahan. Dalam upaya melunasi utang luar negeri yang besar yang telah diakumulasikan pemerintahnya melalui usaha-usaha industri yang salah kelola pada tahun 1970-an, Ceaușescu pada tahun 1982 memerintahkan ekspor sebagian besar produksi pertanian dan industri negara tersebut.
Kekurangan pangan, bahan bakar, energi, obat-obatan, dan kebutuhan pokok lainnya yang ekstrem mengakibatkan penurunan drastis standar hidup dan meningkatkan kerusuhan. Ceaușescu juga menerapkan kebijakan yang ekstensif.
Kultus kepribadian dan mengangkat istrinya, Elena, dan banyak anggota keluarga besarnya ke jabatan tinggi di pemerintahan dan partai. Di antara rencana-rencananya yang muluk dan tidak praktis meratakan ribuan desa di Rumania dan memindahkan penduduknya ke apa yang disebut pusat-pusat agroteknik.
Rakyat yang muak kemudian menjatuhkannya lewat revolusi. Pada 17 Desember 1989 Demonstrasi menyebar ke ibu kota Bukares , dan pada 22 Desember tentara Rumania membelot ke pihak demonstran.
Pada hari yang sama, Ceaușescu dan istrinya melarikan diri dari ibu kota dengan helikopter, tetapi ditangkap dan ditahan oleh angkatan bersenjata.
Lewat pengadilan yang cepat, pada 25 Desember, pasangan tersebut segera diadili dan dihukum oleh pengadilan militer khusus di Târgovişte atas tuduhan pembunuhan massal dan kejahatan lainnya.
Ceaușescu dan istrinya segera ditembak oleh regu tembak. Mereka kemudian dimakamkan di Bukares.