Singapura menjatuhkan sanksi dan melarang masuk empat orang warga negara Israel, yang dituduh terlibat dalam kekerasan ekstremis terhadap warga Palestina di Tepi Barat.
Keempat WN Israel itu yakni Meir Mordechai Ettinger, Elisha Yered, Ben-Zion Gopstein, dan Baruch Marzel.
"Para individu ini terlibat dalam kekerasan ekstrem kepada warga Palestina di Tepi Barat," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri (MFA) Singapura, seperti dikutip The Straits Times.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tindakan semacam ini melanggar hukum dan merusak serta mengancam adanya solusi dua negara," lanjut pernyataan itu.
Berdasarkan sejumlah laporan, keempat nama yang disebut MFA Singapura memiliki hubungan dengan kelompok ekstrem sayap kanan.
Meir Mordechai Ettinger, berusia 34 tahun, cucu dari Meir Kahane, rabi Israel kelahiran AS dituduh menyerukan pengusiran massal warga Arab.
Pada 6 Agustus 2015, Times of Israel melaporkan, Ettinger ditangkap oleh dinas intelijen dalam negeri Israel, Shin Bet. Penangkapan itu diduga ia terlibat dalam pembakaran rumah warga Palestina di Tepi Barat yang menewaskan dua orang serta bayi mereka berusia 18 bulan.
Ettinger juga dikenal sebagai pemimpin kelompok Hilltop Youth. Kelompok itu pada 2024 dikenai sanksi oleh Uni Eropa dan Departemen Keuangan Amerika Serikat. AS menggambarkannya sebagai pihak yang berulang kali menyerang warga Palestina di Tepi Barat.
Elisha Yered berusia 24 tahun, anggota Hilltop Youth, ditangkap aparat Israel pada September 2023 atas penembakan seorang pemuda Palestina berusia 19 tahun pada Agustus 2023 setelah bentrokan pemukim Palestina.
Ettinger dan Yered kini dikenai sanksi oleh Australia, Kanada, serta Uni Eropa.
Ben-Zion Gopstein berusia 54 tahun, pendiri Lehava, kelompok ekstrem Israel sayap kanan, memiliki hubungan dengan Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir.
Pada Januari 2024, Gopstein dinyatakan bersalah atas hasutan kebencian rasial karena sering menyampaikan pernyataan bernada provokatif ke warga Arab antara 2012 dan 2017, dan menyebut mereka "kanker".
Sementara itu Baruch Marze berusia 66 tahun, menjadi bagian dari Lehava, murid rabi Meir Kahane, begitu juga dengan Gopstein.
Dalam situs arsip milik Jewish National Front, partai politik sayap kanan religius bubar pada 2012, dan Marzel sebagai "tangan kanan" sang rabi, yang mendirikan partai ekstrem Kach.
Gopstein kini dikenai sanksi oleh AS, Kanada, dan Uni Eropa, sementara Marzel mendapat sanksi dari Uni Eropa.
MFA menegaskan permukiman Israel di Tepi Barat melanggar hukum internasional, karena keberadaan mereka akan semakin menyulitkan adanya solusi dua negara yang realistis.
"Kami meminta pemerintah Israel untuk menahan aksi kekerasan kepada para pemukim serta memastikan para pelaku bertanggung jawab," ujar MFA.
Pada 22 September lalu Menteri Luar Negeri Singapura, Vivian Balakrishnan, mengatakan mereka akan menjatuhkan sanksi ke pimpinan kelompok pemukim radikal sayap kanan atas kekerasan ke warga Palestina di Tepi Barat.
Kebijakan ini diambil setelah pemerintah Israel memutuskan untuk melanjutkan pembangunan permukiman E1 di Tepi Barat. Pembangunan ini dinilai dapat memecahkan wilayah itu dan mengganggu keterhubungan kota-kota Arab di wilayah Palestina.