Israel Tembak Mati Warga Palestina Atas Tuduhan Pembunuhan

CNN Indonesia
Rabu, 26 Nov 2025 03:35 WIB
Militer Israel menembak mati Sultan Abdulaziz, warga Palestina berusia 22 tahun, dengan alasan pria itu membunuh warga Israel bernama Gideon Perry.
Militer Israel menembak mati Sultan Abdulaziz, warga Palestina berusia 22 tahun, dengan alasan pria itu membunuh warga Israel bernama Gideon Perry. (AFP/Jaafar Ashtiyeh).
Jakarta, CNN Indonesia --

Militer Israel menembak mati Sultan Abdulaziz (22), warga Palestina, dengan alasan pria itu membunuh warga Israel bernama Gideon Perry.

Penembakan dilakukan di Jenin di Tepi Barat, Palestina. Militer Israel mengklaim menangkap lima kaki tangan dalam operasi tersebut.

"Melenyapkan teroris... yang melakukan serangan teror terhadap Gideon Perry," kata militer Israel dalam pernyataan bersama dengan Shin Bet, dilansir AFP, Selasa (25/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kementerian Kesehatan Palestina mengonfirmasi kematian Sultan Abdulaziz. Pria 22 tahun itu disebut tewas di desa Marka, selatan Jenin.

Gideon Perry adalah pria Israel yang terbunuh di Kedumim, utara Tepi Barat pada Agustus 2024. Militer Israel menyebut pembunuh merenggut nyawa Perry dengan palu, merampas senjata api dan kendaraan, lalu pergi.

Pada Senin (24/11), militer Israel melancarkan serangan di dekat Kota Nablus. Israel membunuh seorang warga Palestina yang menewaskan dua tentara Israel, Mei 2024.

Militer Israel mengklaim pria itu bersembunyi di sebuah gedung dan memiliki senjata api. Israel meringkus tujuh kaki tangan dalam penggerebekan itu.

Saksi mata bercerita ke AFP lokasi kejadian dilumuri darah, tetapi tidak ada jasad yang terlihat.

Kekerasan meningkat di Tepi Barat, daerah yang telah dijajah Israel sejak 1967. Peningkatan terjadi sejak Israel melancarkan perang di Gaza pada Oktober 2023.

Meskipun gencatan senjata diterapkan sejak 10 Oktober, kekerasan tak mereda.

Israel telah membunuh lebih dari 1.000 orang Palestina.

(dhf)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER