Zelensky Setuju Usulan Damai AS, Utusan Trump Akan Temui Putin
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyetujui draf baru usulan damai yang diajukan Amerika Serikat untuk menghentikan perang Rusia dan Ukraina.
AS sebelumnya merevisi draf usulan damai tersebut setelah versi sebelumnya mendapat kritikan keras termasuk dari negara-negara Eropa. Pada draf usulan lama, sejumlah poin dianggap terlalu pro-Moskow.
Lihat Juga : |
Zelensky kemudian menyatakan bahwa "prinsip-prinsip" dari draf yang direvisi AS untuk mengakhiri perang Rusia dan Ukraina akan "menghasilkan kesepakatan" yang lebih mendalam dan "banyak yang bergantung" kepada Washington, dikutip dari AFP.
"Prinsip-prinsip dokumen ini dapat diperluas menjadi kesepakatan yang lebih mendalam," kata Zelensky dalam pidato hariannya.
"Saya mengharapkan kerja sama aktif lebih lanjut dengan pihak Amerika dan dengan Presiden (Donald) Trump. Banyak hal bergantung pada Amerika, karena Rusia sangat memperhatikan kekuatan Amerika," ujarnya.
Pada Selasa (25/11), Zelensky mengatakan kepada para sekutu Ukraina bahwa Kyiv siap "melangkah" dengan "kerangka kerja" dari rencana baru AS, tapi menyebut masih terdapat "poin-poin sensitif".
"Ukraina memiliki kerangka kerja yang dikerjakan tim kami di Jenewa. Kerangka kerja tersebut harus dibahas dan kami siap untuk melangkah maju bersama Amerika Serikat dengan keterlibatan langsung Presiden Trump dan Eropa," ujar Zelensky.
Zelensky kemudian menyatakan "siap bertemu" Trump untuk membahas "poin-poin sensitif".
Ia meminta para pemimpin Eropa untuk terlibat dalam negosiasi karena "keputusan keamanan tentang Eropa harus melibatkan Eropa".
Utusan Trump Akan Temui Putin
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump pada Selasa (25/11) mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin akan menerima utusannya, Steve Witkoff, di Moskow.
Menantu Trump, Jared Kushner, juga akan ikut menemani Witkoff bertemu Putin.
"Witkoff kemungkinan akan berangkat bersama Jared. Saya tidak yakin soal keberangkatan Jared, tapi ia terlibat dalam proses, lelaki cerdas, dan mereka akan bertemu Presiden Putin. Saya percaya kemungkinan pekan depan," ujar Trump, dikutip dari AFP.
(bac)