Mengenal Suku Yahudi Ethiopia hingga India yang 'Hilang'
Suku-suku dari bangsa Yahudi di Ethiopia dan India diklaim sebagai bagian dari 10 suku Yahudi yang sempat dianggap hilang.
Suku Yahudi Ethiopia pada abad ke-14 dan ke-15 dianggap sebagai satu "Beta Israel" yang terpisah.
Mereka mengeklaim merupakan keturunan dari Menilek I, putra dari Ratu Sheba dan Raja Solomon, yang memberikan identitas historis yang berbeda.
Sejak abad ke-4, meskipun mayoritas Ethiopia beragama Kristen, tapi mereka mempertahankan Yudaisme.
Ancaman dari kerajaan Kristen juga membuat mereka mundur ke wilayah sekitar Danau Tana, sehingga membentuk komunitas yang terisolasi, dikutip dari Britannica.
Selama 2.000 tahun, Beta Israel memiliki komunitas sendiri, bahkan kerajaan dan tentara sendiri di wilayah Pegunungan Simien, Ethiopia.
Selama berabad-abad, Beta Israel menghadapi banyak perang melawan suku-suku lain di Ethiopia dan mengalami berbagai upaya pemaksaan untuk memeluk agama lain.
Banyak yang terbunuh dan jadi budak. Bahkan Kaisar Zara Yacob Ethiopia (1434-1468) mencoba menaklukkan mereka dan menambahkan gelar "Pemusnah Yahudi".
Meski menghadapi segala kesulitan untuk memusnahkan komunitas ini, Beta Israel bertahan dan tetap menganut tradisi mereka.
Pada abad ke-16, rabbi utama Mesir, David ben Solomon ibn Abi Zimra, mengatakan menurut hukum Yahudi, komunitas Ethiopia ini memang Yahudi.
Melansir dari The Jerusalem Post, ia menulis "Diketahui perang antara raja-raja Kush, memiliki tiga kerajaan; Ismail, Kristen, dan Israel dari suku Dan. Mereka hanya tahu beberapa perintah kitab suci, tapi tidak tahu hukum lisan dan tidak menyalakan lilin Sabat."
Pada pertengahan abad ke-19, populasi Beta Israel diperkirakan sekitar 250.000 jiwa, meski jumlah ini menurun drastis akibat kelaparan antara 1882-1892.
Misi Kristen Barat mulai melakukan upaya intensif untuk mengubah mereka menjadi Kristen.
Misionaris Protestan dipimpin oleh Henry Aaron Stern, seorang Yahudi yang menjadi Kristen, berhasil mengonversi sebagian Beta Israel.
Sebagai hasilnya, beberapa rabbi Eropa mengatakan pengakuan mereka atas identitas Yahudi Beta Israel, dikutip dari Jerusalem Post.
Yahudi India Bnei Menashe
Sementara itu, terdapat Suku Bnei Menashe dari India yang merupakan keturunan suku Manasye dalam Alkitab dan dianggap sebagai salah satu "suku yang hilang" di Israel.
Mereka mengidentifikasi sebagai keturunan dari suku Manasseh atau Manasye yang merupakan salah satu dari 10 suku Israel yang hilang.
Kelompok itu merupakan sebuah komunitas etnis dari negara bagian Mizoram dan Manipur di timur laut India. Bnei Menashe menetap di perbatasan India dan Myanmar. Di India, komunitas ini dikenal sebagai Shinlung atau Kuki.
Melansir NPR, Pada abad ke-8 SM, Bnei Menashe diusir oleh bangsa Asyura. Banyak orang Bnei Menashe memeluk agama Kristen sebelum pindah ke Yahudi.
Pada 1951, salah satu pemimpin Bnei Menashe mendapat mimpi tanah air mereka merupakan Israel. Beberapa anggota pun mulai meyakini mereka kaum Yahudi.
Banyak dari mereka yang memeluk agama Kristen sebelum kembali ke Yudaisme dan menerima pengakuan dari Kepala Rabbinat Israel.
Mereka juga menjalankan praktik tradisional Yahudi, dengan merayakan hari raya seperti Sukkot, dan mendirikan sinagoge di komunitas mereka.
Israel pada awalnya tidak mendukung imigrasi Bnei Menashe, hingga 2005 setelah terdapat pengakuan dari Kepala Rabbi Sephardi Israel, Israel pun mengakui mereka.
(rnp/bac)